Apasih Aplikasi I-Doser Itu Hingga Dianggap Membahayakan ?

0
932
Aplikasi I-Doser Di Play Store Google
Aplikasi I-Doser Di Play Store Google

I-Doser dibuat dengan tujuan untuk memanipulasi suasana hati. Dalam sebuah e-book yang bisa diiunduh dari situs resminya, I-Doser dibuat dengan tujuan untuk memanipulasi suasana hati. Dengan memperdengarkan dua suara yang fekuensinya mirip pada telinga konsumennya. Otak kemudian akan merespon kedua suara tersebut dan menghasilkan suara ketiga yang disebut dengan binaural beat.

Dampak bahaya pemakaian I Doser ramai diperbincangkan setelah News.com.au memberitakan bahwa sebagian orangtua di Amerika Serikat gelisah dengan keberadaan aplikasi ini. I-Doser bekerja dengan cara mengubah gelombang otak pendengarnya. Sensasi yang diterima oleh pengguna I-Doser ini berbeda-beda, tergantung pada kondisi saat menggunakan aplikasi ini.

Mengapa banyak yang gelisah dengan I-Doser? Jawabannya adalah, efek yang ditimbulkan. Salah satu guru di Mustang High School, Oklahoma, menyebut banyak muridnya yang kecanduan I Doser. Ia menyebut, “Reaksi orang tua para murid (tentang aplikasi ini) sama dengan saya. Yang pasti kita sangat terkejut.”

Pemilik I-Doser, Nick Ashton memiliki pembelaan tersendiri. Menurutnya, “Kami telah mendengar keluhan yang ada, dan (secara umum) kami setuju.  I-Doser tidak berbahaya, benar-benar aman. Tapi setiap pengguna harus menyadari bahwa I-Doser dapat menyebabkan modifikasi suasana hati.”

Sementara itu, sebuah penelitian oleh Universitas South Florida, membuktikan jika alunan binaural seperti I-Doser sebenarnya berfaedah. Alunan ini bisa membantu orang yang mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) agar lebih mampu fokus. Sementara Psychology Today menyebut, alunan binaural biasa dilakukan dalam terapi penyembuhan kecemasan berlebih.

Melalui metrotvnews, Slamet Pribadi, Kepala Humas BNN (Badan Narkotika Nasional), menyebutkan belum mendapat laporan penggunaan I-Doser termasuk dampaknya, di Indonesia. Saat ini, dia menjelaskan, masih belum diketahui apakah aplikasi ini memang memberikan efek yang sama dengan narkoba.

Sempat ramai dibincangkan sebagai aplikasi narkoba online yang bisa diunduh bebas, Badan Narkotika Nasional (BNN) menegaskan bahwa aplikasi I-Doser bukan tergolong narkotika. Namun, efek yang diberikan dapat memengaruhi kerja otak.

“I-Doser bukan Narkotika. Tapi dia memengaruhi otak kita melalui gelombang magnetik itu,” kata Deputi Pencegahan BNN Antar Sianturi usai mengisi acara seminar di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Namun, Antar menambahkan, efek yang ditimbulkan dari penggunaan aplikasi tersebut sama seperti narkoba dan bisa memengaruhi syaraf otak.

“Katakan lah dia sering pakai inex atau ekstasi. Maka dengan gelombang ini dia seakan-akan sudah pakai ecstasy,” ujar dia.

Menurut Antar, I-Doser tidak termasuk narkotika karena tidak ada zat yang masuk ke dalam tubuh.

Seperti diketahui, dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, disebutkan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Di Indonesia, Situs Web I-Doser Diblokir