Kasus pencatutan nama Presiden Jokowi oleh Ketua DPR RI, Setya Novanto untuk keperluan meminta jatah saham PT Freeport semakin memanas. Terlebih setelah kasus ini dilaporkan oleh Menteri ESDM, Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI hingga isi rekaman transkrip papa minta saham diperdengarkan oleh MKD pada 2 Desember 2015. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memutar rekaman utuh bukti dugaan pertemuan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak M. Riza Chalid, dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Percakapan direkam saat ketiganya bertemu di Pacific Place di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, beberapa bulan lalu.
Keputusan itu diambil melalui mekanisme voting, setelah sempat terjadi perdebatan di antara anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Dalam voting tersebut, empat anggota MKD tidak setuju rekaman dibuka.
Mereka adalah Sufmi Dasco Ahmad (Fraksi Gerindra), Ridwan Bae (Fraksi Golkar), Adies Kadir (Fraksi Golkar), dan Supratman Andi Agtas (Fraksi Gerindra).
Sisanya, kecuali Wakil Ketua MKD Kahar Muzakir yang belum hadir di dalam ruang sidang setelah skors dicabut, menyatakan setuju untuk dibuka.
Rekaman papa minta saham itu merupakan bukti yang diserahkan Menteri ESDM Sudirman Said. terkait laporan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Pemutaran rekaman itu dimulai sejak pukul 19.27 WIB hingga pukul 20.44 WIB. Bukan hanya presiden dan wakil presiden, ternyata banyak nama tokoh yang `dijual`. Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan paling disebut, sampai 66 kali.
Ikut pula diseret-seret Menteri ESDM Sudirman Said, mantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Deputi Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo.
Nama-nama lain juga yang disebut Ketua Umum Hanura Wiranto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian, bos Freeport-McMoran, James R. Moffet, mantan Kepala BIN Marciano Norman, Komjen (purn) Syafruddin (Temenggung) dan Karni Ilyas.
Sementara transkip isi rekaman Papa Minta Saham yang diputar dalam sidang MKD ini sekitar 24 halaman kertas polio. Berikut transkip lengkap isi rekaman yang diputar di MKD, Rabu (2/1/2015) malam: