Ekonom : Larangan menjual Bentol Sudah Tepat

0
892
Ilustrasi (ciputranews.com)
Ilustrasi (ciputranews.com)
Ilustrasi (ciputranews.com)

MBNews, Tarakan – Larangan menjual bensin botolan (bentol) di Kota Tarakan, menurut pengamat ekonomi Universitas Borneo Tarakan merupakan sebuah langkah tepat yang diambil oleh Pemerintah, karena selain melanggar undang-undang, secara ekonomi hanya menguntungkan segelintir orang. Hal itu ditegaskan pengamat ekonomi Syaiful Anwar,S.E.,M.S.i, kepada MBNews, Kamis (13/11/2014)

Syaiful Anwar yang juga merupakan calon Doktor ini menjelaskan , menjual bentol hanya dinikmati segelintir orang saja namun merugikan orang banyak, karena harga bensin yang dijual tidak sesuai dengan harga sebenarnya.

“Jadi selama permintaan dan penawarannya BBM sangat tinggi, maka peluang untuk diselewengkan sangat tinggi, sehingga diperlukan pengawasan yang intensif dari pihak-pihak yang berkopeten.” Ucap Syaiful Anwar.

Lebih lanjut dituturkan, karena penduduk Tarakan sudah mencapai 250 ribu jiwa lebih yang tersebar di 4 kecamatan, ditambah dengan bertambahnya jumlah kendaraan baik roda dua dan empat setiap tahunnya, seharusnya perlu adanya penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

“ ketika setiap kecamatan di buatkan SPBU, saya yakin permasalahan antrian pasti akan teratasi, sehingga tidak terfokus di dua SPBU yang ada saat ini, dan panic buying masyarakat pun akan berkurang,”Tegasnya (ctr/run)