Jelang Puasa, Ikan Berformalin Mulai di Jual

0
833
Waspada Ikan Berformalin Marak Dijual Jelang Ramadan (nur)
Waspada Ikan Berformalin Marak Dijual Jelang Ramadan (nur)
Waspada Ikan Berformalin Marak Dijual Jelang Ramadan (nur)

MBNews, Tarakan – Belum lagi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindakop dan UMKM) Tarakan melakukan razia beras plastik yang dioplos dengan beras asli. Kini fenoma baru muncul jelang bulan puasa, yakni sebagian besar ikan yang dijual dipasar mengandung formalin. Sehingga masyarakat Tarakan patut pada saat hendak membeli Ikan.

Ketika dikonfirmasi terkait adanya ikan berformalin yang di perdagangkan di pasar tradisional, Kepala Bidang Usaha Perikanan dan Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tarakan Husna Ersant Dirgantara. A.P, membenarkannya.

Dikatakan, dari sampel ikan yang diambil dibeberapa pasar tradisional dan dilakukan uji laboratorium, positif didapatkan beberapa ikan mengandung formalin.

“Beberapa uji laboratorium, ikan yang dijual positif mengandung formalin, uji laboratorium ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), maupun laboratorium perikan milik DKP,” ucap Husna, Rabu (20/5/2015).

Dijelaskan Husna, DKP secara rutin selalu melakukan tes sampel ikan di pasar tradisional, sedikitnya dalam sebulan dilakukan 2 kali tes. Dari pengecekan sebelumnya negatif di temukan ikan mengandung formalin, namun setelah dilakukan tes terbaru, hasilnya cukup mengejutkan ikan berformalin ditemukan.

“Ada sekitar 20 persen yang di duga ikan ber- formalin, tes sebelumnya negatif, namun pada bulan ini saat dites hasilnya positif terindikasi formalin,” bebernya.

Ketika ditanya ikan apa saja yang di duga mengandung formalin, ? Husna Ersant Dirgantara mengungkapkan, ikan yang mengandung formalin seperti jenis ikan layang, gembung, hingga cumi-cumi.

“Kalau cumi masih kita duga pengaruh dari tintanya,” jelas ersant.

Selaku instansi yang menangani perikanan, pada saat ditemukan ikan berformalin, dinas langsung mendatangi penjual ikan yang bersangkutan untuk mendapat peringatan, dan kebanyakan pedagang ikan mengaku tidak mengetahui ikan yanbg dijual mengandung formalin, sebab mereka selaku pedagang hanya menjualnya saja.

“Pedagang beralasan tidak mengetahui ikan yang dijual mengadung formalin,” tuturnya.

Ditegaskan Ersant, ikan yang mengandung formalin jika ditelusuri bukan dari nelayan Tarakan, ikan tersebut merupakan ikan dari luar seperi Tawau Malaysia dan Berau.

“Kita coba telusuri ikan ini dari mana, karena saat dipedagang ikan tersebut sudah melewati beberapa tangan, untuk ikan layang merupakan ikan yang didatangkan dari Tawau Malaysia, sedangkan ikan gembung dari berau,” bebernya.

Untuk diketahui ciri-ciri ikan yang berformalin, bisa dilihat dari warnanya. Ikan yang berformalin terlihat pucat, tidak mengkilat, dan terlihat tidak segar. Sedangkan jika dilihat pada bagian insang dan badannya tidak ada lendir, jika ikan tersebut berlendir diseluruh badan dan bagian insang menandakan ikan tersebut tidak berformalin, dan dipastikan dari lendiri ini mengundang lalat. (nur)