Kecewa Deadlock,Buruh ‘Serbu’ Rumah Sofian Raga

0
1215
Usai Berdialog, Wali Kota Sofian Raga Berjabat Tangan Dengan Perwakilan Buruh (run)
Puluhan Buruh Berada di Halaman Rumah Dinas Wali Kota Tarakan Ir.Sofian Raga (run)
Puluhan Buruh Berada di Halaman Rumah Dinas Wali Kota Tarakan Ir.Sofian Raga (run)

MBNews, Tarakan – Tidak adanya keputusan terhadap nilai Upah Minimum Kota (UMK) Tarakan 2015 yang sudah dilakukan dalam rapat pleno penetapan UMK di  Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Tarakan, Rabu (19/11/2014), membuat puluhan massa dari perwakilan buruh mendatangi  rumah dinas Walikota Tarakan guna menemui Walikota Ir.Sofian Raga, M.Si usai Rapat Pleno penetapan UMK.

Kedatangan buruh kekantor Walikota pada pukul 17.00 Wita, sempat membuat sebagian buruh kecewa, pasalnya pada jam tersebut Walikota dan jajarannya sudah pulang . Namun karena rumah jabatan Walikota berdekatan dengan Seketariat pemkot Tarakan, rombongan buruh yang tergabung dari berbagai serikat pekerja langsung menyambangi rumah jabatan orang nomor 1 di Tarakan ini.

Kedatangan para buruh  langsung disambut  Sofian Raga, dan 6 orang perwakilan buruh menggelar rapat terbuka dengan disaksikan buruh lainnya. Dalam pertemuan ini, Johnly selaku Ketua DPC SP Kahutindo mengungkapkan pertemuan tripartit  antara buruh dan asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo), ditambah dengan Akademisi dan Badan Pusat Statistik (BPS) tidak menghasilkan keputusan apapun untuk penentuan UMK 2015.

“Kami berharap pak walikota bisa menjadi penengah kebijakan UMK ini, sebab Apindo menginginkan UMK 2015 sebesar Rp.2.400.00 sedangkan serikat pekerja berkeinginan upah layak yang ditetapkan nantinya sekitar Rp 2.994.000, akhirnya kami harus menemui bapak, guna mencari solusi terbaik bagi nasib kami,” Ucap Johnly didalam pertemuan.

Setelah mendengarkan jeritan hati perwakilan buruh, Sofian berjanji akan memanggil Apindo dan Depeko untuk mendengar keterangan terkait daedlocknya penetapan UMK, pemanggilan tersebut agar mendapatkan informasi yang berimbang dari semua pihak selain dari serikat pekerja.

“Besok (kamis 20/11/2014) saya akan panggil Depeko dan Apindo, bahkan tidak menutup kemungkinan serikat pekerja dipanggil juga, dan duduk satu meja. Setelah mendengar keterangan dari berbagai pihak nanti saya putuskan berapa UMK yang layak dengan tidak merugikan pekerja maupun Apindo.” Jelas Sofian dihadapan perwakilan buruh.

Usai pertemuan tersebut, kepada MBNews Johnly memastikan hari terakhir untuk penetapan UMK Tarakan jatuh pada 20 November besok dan jika nantinya keputusan yang diambil tidak sesuai dengan harapan, maka seluruh buruh akan melakukan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada jumat (22/11/2014).

“Kita sudah layangkan surat pemberitahuan pada pihak kepolisian, jumat akan melakukan aksi demo, guna menuntut standarisasi UMK, dan rencananya kami akan menurunkan ribuan buruh dalam aksi unjuk rasa tersebut,” Tegas Johnly (run/nsa)

 Berikut Beberapa Foto Saat Para Pekerja Melakukan Aksi Menemui Walikota Tarakan :

Puluhan Buruh Tiba Dikantor Walikota dan Kecewa Karena Sofian Raga TElah Pulang Kerumah Dinas (run)
Puluhan Buruh Tiba Dikantor Walikota dan Kecewa Karena Sofian Raga TElah Pulang Kerumah Dinas (run)
Puluhan Buruh Berada di Halaman Rumah Dinas Wali Kota Tarakan Ir.Sofian Raga (run)
Puluhan Buruh Berada di Halaman Rumah Dinas Wali Kota Tarakan Ir.Sofian Raga (run)
Ajudan Walikota Menghadapi Perwakilan Buruh Yang Hendak Bertemu Wali Kota (run)
Ajudan Walikota Menghadapi Perwakilan Buruh Yang Hendak Bertemu Wali Kota (run)
Bersikeras Ingin Bertemu Orang Nomor Satu Tarakan (run)
Bersikeras Ingin Bertemu Orang Nomor Satu Tarakan (run)
Sofian Raga didampingi Firmananur Sedang Berdialog dengan Perwakilan Buruh (run)
Sofian Raga didampingi Firmananur Sedang Berdialog dengan Perwakilan Buruh (run)
Usai Berdialog, Wali Kota Sofian Raga Berjabat Tangan Dengan Perwakilan Buruh (run)
Usai Berdialog, Wali Kota Sofian Raga Berjabat Tangan Dengan Perwakilan Buruh (run)