MBNews, Tarakan – Pelanggaran kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Utara masih sering ditemukan, salah satunya dengan cara peredaran narkoba yang melalui jalur tikus perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman Mayor Jendral Dicky Wainal Usman mengatakan, banyak oknum yang membangun pabrik narkoba di Malaysia namun sebagian besar di ekspor ke Indonesia melalui jalur-jalur perbatasan
“Karena hal tersebut TNI Angkatan Darat masih memiliki peran yang besar untuk mengawasi gerakan pengedar narkoba tersebut dan selalu siap ditempatkan di daerah rawan yang berada perbatasan provinsi Kalimantan Utara.” Ujar Mayjen Dicky saat jumpa pers bersama sejumlah awak media di VIP Room Bandara Juata Tarakan, Sabtu (16/8/2014)
Jika ditemukan oknum prajurit TNI yang membekingi aktivitas masuknya narkoba di wilayah perbatasan, tindakan tegas akan diberikan. Informasi dari masyarakat maupun media sangat diperlukan karena saat ada oknum yang bermain dapat segera ditindak
“Tolong kepada masyarakat siapapun yang menemukan oknum TNI AD membekingi peredaran narkoba di wilayah perbatasan untuk melapor kepada komandan satuan TNI AD yang ada di daerahnya dengan membawa bukti-bukti yang menguatan oknum tersebut bermain” Ungkap Jendral Bintang 2 tersebut
Mayjen Dicky Wainal Usman menambahkan, bukan berarti TNI AD tidak memiliki solusi. Memperkuat personil di wilayah perbatasan dan penambahan infrastrukturnya menjadi salah satu solusi yang dilakukan.
“Tahun ini ada 6 pos perbatasan yang dekat dengan wilayah perbatasan dan sering menjadi pintu masuk perdagangan illegal dibangun dan diharapkan pembangunannya cepat diselesaikan.” Pungkas Mayjen Dicky. (HFA)
