Pleno Penetapan KHL Berjalan Alot, Buruh dan Apindo Sama-sama ngotot

0
922
Para Buruh yang sedang Menunggu hasil rapat "harap-harap"Cemas KHL tidak sesuai harapan (run
Para Buruh yang sedang Menunggu hasil rapat "harap-harap"Cemas KHL tidak sesuai harapan (run
Para Buruh yang sedang Menunggu hasil rapat “harap-harap Cemas,” KHL tidak sesuai harapan (run

MBNews, Rapat pleno penetapan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 2015 yang tengah berlangsung, selasa (18/11/2014) di Dinas sosial dan tenaga kerja (Dinsosnaker) Tarakan berjalan alot. Rapat yang dimulai dari pukul 09.00 sampai berita ini diturunkan, perwakilan serikat buruh, Dinsosnaker, serta perwakilan pemerintah belum menemukan kesepakatan terkait angka KHL.

Disela break, Ketua SP Kahutindo Tarakan Johnly mengatakan, Apindo menginginkan angka KHL dikisahkan Rp.2.450.000 sementara dari perwakilan buruh tetap bertahan angka KHL yang dianggap layak berada di nominal Rp.2.521.000.

“Belum ada keputusan mas, kami masih rapat, Apindo tetap ingin angka KHL yang terjangkau, tetapi kami (buruh) ingin KHL yang sewajarnya sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini dan tentunya itu Rp.2.521.000” Tegas Johnly.

Kukuhnya pihak serikat pekerja dalam memperjuangkan KHL yang merupakan salah satu komponen penentu Upah Minimum Kota ( UMK) bukan tanpa alasan, sebab perhitungan Rp.2.521.000 sesuai dengan hasil survey KHl yang sudah dilakukan oleh serikat perkerja, Badan Pusat Statistik (BPS) serta Apindo beberapa waktu lalu.

Jikapun terjadi deadlock maka kemungkinan jalan tengah yang diambil Apindo sedikit menaikan angka KHL di hitungan Rp. 2.469.000 angka proyeksi tertinggi bulan Desember, dan serikat pekerja mau tidak mau mengalah dengan menurunkan KHL di angka Rp. 2.485.000, dengan persyaratan KHL yang diusulkan oleh Apindo wajib ditambah dengan 50 persen kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada saat pembahasan/ rapat pleno penetapan UMK Tarakan 2015 nantinya.(run)