2015 Tahun Shio Kambing Kayu, Tahun Penuh Keberuntungan

0
1395
Ilustrasi (google.com)
Ilustrasi (google.com)
Ilustrasi (google.com)

MBNews.com, Tarakan- Perayaan tahun baru Imlek bagi warga Tionghoa tinggal menunggu beberapa minggu lagi. Pada imlek kali ini merupakan tahun shio kambing kayu, beberapa prediksi jelang perayaan imlek sudah mulai bermunculan, mulai dari keberuntungan hingga kepada penyakit yang diderita.

Akiang Tokoh spiritual umat kong hu cu yang sehari harinya mengabdikan di kelenteng toa pek kong Jl. Teuku Umar (Markoni) kota Tarakan Kepada MBNews.com mengatakan, tahun 2015 tahunnya shio kambing yang dimulai pada tanggal 19 Februari 2015 dan berakhir pada tanggal 7 Februari 2016. Shio kambing ini nantinya akan berkombinasi dengan unsur kayu dan membentuk tahun 2015 menjadi tahun kambing kayu. Menurutnya Kambing merupakan tanda kedelapan yang terdiri dari 12 Shio. Dalam kebudayaan Tionghoa, angka “8” merupakan angka keberuntungan serta melambangkan perdamaian dan kemakmuran.

“Ini tahun kambing kayu, dan tahun ini penuh dengan keberuntungan.” Ungkap Akiang, Minggu (25/1/2015).

Akiang menjelaskan, walaupun penuh dengan keberuntungan Khusus untuk kota Tarakan cuaca sering berubah-ubah dan akan membuat banyak orang akan terserang penyakit.

“Suasana bagus yah cukup kondusif untuk kota Tarakan, tetapi cuacanya yang kurang bagus di tahun kambing ini, dan ini berhubungan dengan penyakit.” Bebernya

Bagi yang seorang pengusaha menurut Akiang, di tahun Kambing kayu tidak akan mendapatkan halangan dalam hal menjalankan usahanya dalam artian usaha yang dilakoninya tetap stabil, hal ini dikarenakan sifat dari Shio kambing yang ramah.

“Untuk orang pengusaha ini tahun yang ramah untuk sektor usaha.”ujar Akiang.

Hanya saja Akiang juga memperingatkan bagi pengusaha yang berternak hewan khususnya Unggas, pada tahun kambing kayu di pertengahan tahun akan banyak hewan unggas yang terserang penyakit dikarenakan pada pertengahan tahun ini terjadi musim kemarau.

“Unggas banyak yang sakit di pertengahan tahun karena kemarau.” Tuntasnya (nsa/fir)