MBNews, Tarakan – Momentum bulan Ramadan , merupakan kesempatan yang tidak dilewatkan pedagang untuk meraup keuntungan dalam berdagang. Bukan hanya kebutuhan 9 bahan pokok yang mulai beranjak naik jelang Ramadan, barang pecah belah kebutuhan rumah tanggapun mengalami kenaikan harga.
Didi salah seorang pedagang barang pecah belah pasar Gusher Tarakan,Minggu (22/6/2014) mengatakan, kenaikan harga merupakan dampak dari meningkatnya warga yang berbelanja barang pecah belahdibandingkan hari biasa.
“Tidak kita pungkiri, jika diluar Ramadan pembelian barang pecah belah tidak seberapa, dibandingkan jelang Ramadan warga mulai berbelanja barang pecah belah.” Kata Didi
Kenaikan harga barang pecah belah bisa mencapai Rp.25.000 hingga Rp.50.000 perbarang,sehingga pendapatan kotor dari usaha barang pecah belah dalam sehari selama Ramadan mencapai Rp.5 juta hingga Rp.8 juta.
“Kalau hari biasa pendapatan kotor Rp. 3juta, namun jelang Ramadan hingga lebaran nanti bisa mencapai Rp. 8 juta.” UngkapDidi
Menurut Didi, adapun barang pecah belah yang dominan dicari warga adalah toples, piring, gelas, dan beberapa barang lainnya. Selain produk Indonesia, produk negara tetangga Malaysia juga banyak dicari, Namun harga barang pecah belah asal Negara serumput tersebut sedikit lebih mahal.
“Peminat barang pecah belah asal tawau Malaysia cukup banyak dicari, harga sedikit mahal dibandingkan produk Indonesia.” Jelas Didi. (RUN/HFA)
