Hilal Tak Terlihat, Kemenag Hanya Gugurkan Kewajiban

0
992
Petugas Kemenag Tarakan Tengah Melihat Hilal, Walaupun Hasilnya Sudah Dapat Dipastikan, Bulan Tidak Dapat Dilihat Karena Terlindung Awan Tebal dan Pegunungan Dataran Kalimantan (nur)
Petugas Kemenag Tarakan Tengah Melihat Hilal, Walaupun Hasilnya Sudah Dapat Dipastikan, Bulan Tidak Dapat Dilihat Karena Terlindung Awan Tebal dan Pegunungan Dataran Kalimantan (nur)
Petugas Kemenag Tarakan Tengah  Mencoba Melihat Hilal, Walaupun Hasilnya Sudah Dapat Dipastikan, Bulan Tidak Dapat Dilihat Karena Terlindung Awan Tebal dan Pegunungan Dataran Kalimantan (nur)

MBNews, Tarakan – Kendala terhalang daratan Kalimantan dan tebalnya awan komulunimbus, tidak menghalangi niat Kementrian Agama (Kemenag) Tarakan beserta jajaran Instansi terkait untuk melaksanakan rukyatul hilal, di menara pengawas Bandara Juwata Tarakan, Selasa (16/6/2015), guna menentukan awal ramadan 1436 Hijriyah/2015 Masehi.

Sultan Halim Penyelenggara Syariah Kemenag Tarakan disela rukyatul hilal mengatakan, dalam pengamatan posisi bulan yang dilakukan, keberadaan bulan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, bahkan pada saat menggunakan teleskop bulan juga tidak dapat terlihat karena tertutup oleh awan.

“Setelah mengadakan pengamatan untuk posisi hilal,  maka disimpulkan untuk wilayah Tarakan posisi bulan tidak bisa terlihat karena terhalang oleh awan yang cukup tebal,” ucap Sultan.

Walaupun posisi bulan tidak terlihat, Sultan Halim memastikan tetap memberikan laporan hasil pengamatan kepada Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kaltim guna selanjutnya dilaporkan pada saat sidang Isbat yang digelar Kemenag RI.

“Dan ini kita laporkan ke Kanwil kemenag Provinsi Kaltim selanjutnya dilaporkan kepusat, jadi awal ramadan bukan kemenag Tarakan yang menentukan, semua dikembalikan kepada hasil putusan sidang isbat,” tegasnya.

Dilain sisi Seketaris Daerah (Sekda) Tarakan dr. Khairul menengaskan, jika kegiatan pemantauan hilal yang dilakukan saban tahun selalu membuahkan hasil yang sama, maka tidak ada salahnya pada ramadan tahun depan, pelaksanaan rukyatul hilal bisa memilih tempat yang strategis yang dianggap mampu melihat posisi bulan.

“Memang jika dilihat tidak mungkin karena ada awan dan gunung di dataran pulau kalimantan, oleh karenanya Kemenag pada ramadan tahun depan harus mencari posisi yang kira-kira tinggi atau tingkat penghalangnya bisa diatasi, dan ini secara teknis akan kita rapatkan secara bersama,” tuntas Khairul. (nur)