Investor Cina dan Francis Tertarik Bangun PLTU dan PLTS di Tarakan

0
1109
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

MBNews, Tarakan – Ditegah carut marutnya persoalan kelistrikan di Tarakan, tenyata menjadi daya tarik tersendiri bagi Investor kelistrikan untuk menginvestasikan pembangunan pembangkit listrik di Tarakan. Seperti halnya Investor dari cina yang mencoba menawarkan Pembangkit Listrik Tenga Uap (PLTU), serta Investor dari Francis yang tertarik membangun Pembangit Listrik Tenga Surya (PLTS).

Kepada merahbirunews.com, Wakil Walikota Tarakan H.Khaeruddin Arief Hidayat, SE.,M.Si mengatakan, besok, Selasa (17/03/2015) perwakilan Investor Francis yang ada di Jakarta bertemu dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan guna menawaran Pembangunan PLTS di Tarakan.

“Investor cina tertarik membangun PLTU, namun dalam waktu dekat investor dari francis yang diawali dari timnya di Jakarta terlebih dahulu bertemu dengan Pemkot, setelah pertemuan tersebut disusul kemudian hari dengan Investor asal Francis yang bertemu.” Jelas Khaeruddin Arief Hidayat, Selasa (16/03/2015).

Diungkapkan Arief, pada saat pertemuan dengan perwakilan Investor asal Francis, Pemkot mengundang PT.PLN Tarakan dan pihak terkait lainnya untuk duduk bersama guna menyikapi tawaran yang diajukan oleh pihak Investor.

“Kami (Pemkot,red) undang PLN dan pihak terkait untuk membicarakan investor PLTS maupu PLTU nantinya.” Ujarnya.

Dipastikan, untuk Investor dari negeri menara eiffel tersebut, memastikan jika pemeritah kota Tarakan menyetujui pembangunan PLTS, maka pembangunannya hanya membutuhkan waktu 6 bulan dengan kapasitas mesin nantinya mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 20×50 Megawatt.

“Untuk pembangunan PLTS setidaknya diperlukan lahan sedikitnya 100 hektar.” Beber Arief.

Sebelum deal dengan Investor asal Francis tersebut, Arief menegaskan terlebih dahulu dilakukan pembicaraan serta kajian yang mendalam terkait berapa harga yang ditawarkan, kesanggupan pemkot dalam menyediakan lahan PLTS, perjanjian persentase keuntungan yang diterima Pemkot, serta apakah PLN nantinya merasa cocok atau tidak.

“Besok kita akan diskusi dengan perwakilan dari Jakarta yang datang ke Tarakan, terkait berapa harga yang ditawarkan, kecocokan PLN, Lahan PLTS serta persentase keuntungan buat Pemkot.” Tuntas Khaeruddin Arief Hidayat. (run)