Modal Tidak Ada, Pencaker Tidak Bisa Buka Usaha Pasca Pelatihan

0
1133
Melalui Pendidikan dan Pelatihan Diharapkan Pencaker Mampu Mandiri Tanpa Harus Tergantung Dengan Lowongan Kerja (google.com)
Melalui Pendidikan dan Pelatihan Diharapkan Pencaker Mampu Mandiri Tanpa Harus Tergantung Dengan Lowongan Kerja (google.com)
Melalui Pendidikan dan Pelatihan Diharapkan Pencaker Mampu Mandiri Tanpa Harus Tergantung Dengan Lowongan Kerja (google.com)

MBNews, Tarakan – Walaupun Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Tarakan sering melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi para pencari kerja (pencaker), agar mereka dapat mandiri tanpa harus tergantung dengan tersedianya lowongan pekerjaan, namun hal tersebut belum mampu membuat para pencaker mampu menciptakan dunia usaha berbekal ilmu yang didapat selama pelatihan.

Kepala Dinsosnaker Tarakan Drs.H.M.Zaini mengatakan, jumlah pencaker dengan ketersediaan lowongan kerja di Tarakan tidak sebanding, selain itu mayoritas perusahaan yang membukan lowongan lebih mengutamakan pencaker yang memiliki skill (kemampuan,red). Melihat hal tersebut tentunya pendidikan dan pelatihan yang biasa digelar di UPT Lembaga Latihan Kerja (LLK) mampu merubah mainset pencaker untuk lebih kreatif dalam menciptakan peluang usaha.

“Kita selalu mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan skill para pencaker baik itu berupa pelatihan menjahit, perbengkelan, alat berat dan lainnya, dengan tujuan agar mereka mampu menciptakan peluang usaha pasca pelatihan.” Jelas Zaini, Kamis (4/12/2014)

Namun sayangnya pasca mendapatkan ilmu selama di LLK, para pencaker yang pernah mengikuti pendidikan dan pelatijhan minim membuka peluang usaha, hal ini dikarenakan keterbatasan atau tidak adanya modal yang dimiliki pencaker untuk membuka usaha sendiri dengan berbekal ilmu yang sudah didapat.

“Walaupun kita berkeinginan agar mereka bisa membuka usaha, namun sayangnya hal itu tidak bisa terwujud dengan mudah, sebab tidak adanya modal menjadi kendala utama para pencaker untuk membuka usaha, sehingga sebagian pencaker tetap menunggu lowongan sesuai dengan keahlian yang telah didapat.” Ungkapya.

Zaini mengakui, untuk modal usaha Dinsosnaker memang tidak memberikannya, para pencaker hanya diberi ilmu untuk meningkatkan skill, dan ini yang menjadi persoalan angka pencaker tidak bernah menurun walaupun pendidikan dan pelatihan selalu diadakan. (run)