“Menghadapi pergantian musim dari kemarau ke hujan, sehingga warga Tarakan diminta mewaspadai penyakit DBD,” kata Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tarakan Dr. Tri Astuti Sugiyatmi, Jumat (6/11/2015) kepada merahbirunews.com
“Musim penghujan biasanya kasus DBD di Tarakan meningkat, karena daerah Tarakan seluruh kelurahan termasuk endemis penyakit yang disebabkan nyamuk,” Lanjutnya.
Bahkan menurut data Dinkes, Tahun 2014 ditemukan sebanyak 443 penderita DBD dan 4 diantaranya meninggal dunia. Hal ini terjadi karena Tarakan merupakan salah satu daerah endemis DBD di Provinsi Kaltara.
Kondisi ini terjadi karena wilayah Tarakan padat dan induk penularan nyamuk Aedes aegypti. Namum, penderita DBD di setelah menjalani pengobatan langsung sembuh. Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat untuk cepat tanggap terhadap gejala demam berdarah sudah meningkat, sehingga begitu anggota keluarga terindikasi terkena DBD langsung dibawa ke rumah sakit setempat. (hfa)
