Perguruan Tinggi Tarakan Bebas Dari Ijazah Palsu ?

0
914
Ilustrasi (google)
Ilustrasi (google)
Ilustrasi (google)

MBNews, Tarakan – Maraknya beredar Ijazah palsu yang dikeluarkan dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan penelusuran oleh Menristek dan Dikti RI Muhammad Nasir, membuat Perguruan Tinggi di Tarakan angkat bicara.  Salah satunya Sekolah Tinggi Menejemen Informatika dan Komputer – Pusat Pendidikan Komputer Indonesia-Amerika (STIMIK-PPKIA) Tarakan, sangat menyayangkan adanya skandal Jual beli Ijazah palsu di Indonesia.

Wakil Ketua 2 STIMIK PPKIA Tarakan Muhammad saat dikonfirmasi merahbirunews.com mengatakan, adanya Informasi yang beredar di media massa terkait peredaran Ijazah Palsu, membuat STIMIK PPKIA berkomitmen tidak melakukan transaksi haram jual beli ijazah maupun nilai untuk mahasiswanya.

“Kami sangat mengantisipasi ijazah palsu, dan selalu mengupdate data mahasiswa per-semester, kami juga mempunyai teknik dan nomor seri Ijazah yang tanggal periodenya terbit hanya setahun sekali dan menggunakan kode khusus, disamping itu kami memakai kertas ijazah yang sangat rahasia bahannya,” Jelas Muhammad, Selasa (26/5/2015)

Lanjut Muhammad, untuk calon Mahasiswa yang saat ini sedang melakukan pendaftaran menggunakan Ijazah SMA, pihak STIMIK tetap memeriksa secara teliti Ijazah yang di serahkan oleh calon mahasiswa dengan mengecek Nomor NISN.

“Apabila kami menemukan ijazah palsu pada calon mahasiswa ini maka, akan segera di laporkan pada Dinas Pendidikan terdekat, untuk menindak lanjutinya,” Tegasnya

Muhammad menjelaskan, jika ada masyarakat yang takut dengan adanya ijazah palsu, langkah tepat yang harus diambil yakni, orang tua yang menyekolahkan anaknya di salah satu di perguruan tinggi, dapat mengecek data di Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Dikti, nantinya akan terliat apakah suatu perguruan tinggi terdaftar atau tidak, sehingga orang tua bisa mengetahui anaknya benar-benar kuliah atau hanya membeli Ijazah.

Dilain Sisi menganai persoalan Ijazah Palsu yang jadi sorotan Menristek, Pihak Universitas Borneo Tarakan masih enggan berkomentar,  saat dikonfirmasi merahbirunews.com Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Borneo  Tarakan Patria Julianto mengatakan, dirinya tidak memiliki hak untuk menyikapi persoalan ijazah palsu yang saat ini menjadi sorotan Menristek-Dikti Mohamad Nasir.

“Kalau persoalan itu, yang berhak berkomentar langsung ke Rektor saja,” ucap Patria.

Bahkan saat Rektor Universitas Borneo Tarakan Bambang Widigdo saat konfirmasi prihal ijazah palsu melalui short message service (SMS), yang bersangkutan tidak membalas SMS tersebut.

Sementara itu Walikota Tarakan Sofian Raga mengungkap belum mengetahui lebih lanjut soal adanya pemalsuan ijazah oleh Perguruan Tinggi tertentu. Walikota akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan kepala Dinas Pendidikan Tarakan untuk mengecek informasi tersebut

“Saya belum tahu, hari ini saya bakal telpon Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan dulu, apakah benar adanya peredaran ijazah palsu di Tarakan,” Ungkap Sofian (ctr/hfa/nur)