MBNews,Tarakan-Jumlah orang tidak mampu membaca dan menulis (Buta Aksara) di kota Tarakan ternyata masih cukup tinggi.Data yang dirilis Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan menyatakan dari 20 kelurahan,tercatat ada sebanyak 386 orang yang masih buta aksara.
Kepala Bidang Pendidikan Luar Skolah dan Olah Raga (Diklusepora) Disdik Tarakan Aswadi mengatakan bahwa pihaknya sangat kesulitan untuk menuntaskan persoalan buta aksara ini,lantaran kota Tarakan merupakan kota transit dimana setiap tahun terjadi penambahan jumlah penduduk.
“Tarakan ini kota Transit,jumlah penduduknya bisa bertambah setiap tahun,dengan begitu tidak menutup kmungkinan angka buta aksara juga meningkat,”kata Aswadi.
Tercatat,angka buta aksara yang terbanyak adalah di daerah pesisir kota Tarakan, seperti Kecamatan Tarakan Utara dan Tarakan Timur.Namun,hingga kini ada juga kelurahan yang belum melaporkan jumlah buta aksara kepada Disdik yakni kelurahan Selumit Pantai dengan alasan sudah tidak ada lagi Buta Aksara.
Meskipun Disdik telah mempunyai program untuk meminimalisir angka buta aksara dengan mengadakan Program Kegiatan Belajar Mayarakat (PKBM) namun tetap saja hasilnya masih jauh dari yang dihrapkan.Karena kendala yang paling sulit dihadapi oleh Disdik adalah menyadarkan masyarakat yang usianya sudah 40 dan 60 tahun.
“Kurangnya kesadaran,kesibukan dan malas menjadi factor utamanya.Jika terus seperti ini angka buta aksara sulit untuk dituntaskan,”tuntas Aswadi.(mei)
