Akhir Tahun 2014, Masa Paling Kelam Buat Maskapai Penerbangan Malaysia

0
873
Logo Air Asia Berduka Berwarna Abu-Abu (Fanspage FB Air Asia)
Logo Air Asia Berduka Berwarna Abu-Abu (Fanspage FB Air Asia)

MBNews, Akhir Tahun 2014, Masa Paling Kelam Buat Maskapai Penerbangan Malaysia. Di akhir tahun 2014, insiden penerbangan terjadi lagi, yaitu hilangnya kontak Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 menempuh rute Surabaya – Singapura.

Bila ditelisik, hilangnya pesawat AirAsia tersebut kembali mengingatkan masyarakat dunia pada kenangan pahit pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hingga saat ini jejaknya raib tak bisa ditemukan.

Setelah itu terbakarnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 setelah ditembak di zona perang Ukraina. Artinya, dalam setahun ini terjadi 3 insiden yang menimpa maskapai milik Malaysia di berbagai negara.

Raibnya MH370 juga diawali dengan laporan Malaysia Airlines yang mengaku hilang kontak dengan pesawat tujuan Beijing, China yang berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia. Pesawat tersebut menerbangkan 239 orang yang terdiri dari penumpang dan kru.

Dalam keterangan resminya, pihak maskapai mengatakan, MH370 hilang pada pukul 02.40 waktu setempat. Sabtu, 8 Maret 2014 , hari di mana pesawat tersebut menghilang, menjadi waktu yang sangat pahit bagi seluruh keluarga dan kerabat penumpang.

Pencarian MH370 masih dilakukan, saat tragedi maut kembali menimpa armada Malaysia Airlines. Kali ini, pesawat dengan nomor penerbangan MH17 ambruk terbakar setelah ditembak di zona perang Ukraina.

Tak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut. Seluruh penumpang tewas di tempat dengan wajah yang sudah sulit dikenali.

Malaysia Airlines adalah maskapai nasional Malaysia dan salah satu yang terbesar di Asia. Tiap harinya mengangkut hampir 37 ribu penumpang ke 80 destinasi di seluruh dunia.

Namun usai kedua tragedi maut yang menimpa dua armadanya, bisnis Malaysia Airlines semakin goyah dan terguncang. Bahkan demi mempertahankan bisnisnya, Malaysia Airlines telah memberhentikan 6.000 pegawai atau 30 persen dari total tenaga kerjanya yang mencapai 20 ribu orang.

Kesulitan finansial memang telah menjerat bisnis MAS. Kala itu, MAS tengah menanggung utang jangka panjang senilai 10,36 miliar ringgit atau setara Rp 35,99 triliun.

Sementara AirAsia menjadi salah satu maskapai milik Malaysia yang dikenal cukup mumpuni di dunia. Pasalnya, maskapai ini berani membelah angkasa beberapa negara seperti Indonesia, Thailand, India dan lainnya.(liputan6com/XYD)