MBNews, Tarakan – Triyono Budi Sasongko digadang menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) mengantikan Irianto Lambrie yang habis masa tugasnya. Menurut beberapa sumber, Bupati Purbalingga Jawa Tengah dua periode tersebut ditunjuk oleh Presiden RI jadi Pj Gubernur dan namanya sudah dikeluarkan melalui surat keputusan menteri dalam negeri yang dikeluarkan 18 April 2015 tentang pengangkatan pejabat eselon I yang menjadi kepala daerah tingkat provinsi.
Saat ini Drs Triyono Budi Sasongko menjabat sebagai Sekrertaris Badan, di Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), setelah sebelumnya di BNPP sebagai Asdep Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat. Semoga dengan pengalamannya sebagai Kepala Daerah di Purbalingga dapat membawa BNPP lebih maju lagi. Berikut profil lengkap Triyono Budi Sasongko
Kehidupan masa kecil dan mengenyam pendidikan
Triyono Budi Sasongko lahir pada hari Jumat, 4 Juni 1956 di Purbalingga. Ia adalah buah hati dari Sosrodiharjo dan Ny. Soetarni. Tanggal 15 September 1985 Tri menikah dengan Ina Ratnawati. Ia mempunyai dua putri yaitu Dyah Hayuning Pertiwi dan Dyah Handayani
Ketika Tri berumur sembilan bulan ia sempat menderita penyakit diare sampai beberapa saat belum sembuh. Tri kecil dididik keagamaan oleh eyangnya , Eyang Sumodiharjo dan dididik kedisiplinan oleh kedua orang tuanya. Tidak mengherankan jiki ayahnya Tri menyekolahkanya ke TK dan SD Bina Harapan, sekolah yayasan Kristen yang dianggap ayahnya sekolah paling disiplin. Walaupun pada mulanya enyangnya tak setuju, namun akhirnya setuju juga.
Tri kecil sangat nakal, bandel dan tidak mau diam. Masa kecil bagi sang Bupati Purbalingga ini adalah masa yang penuh luka, karena kenakalan- kenakalanya. Pernah suatu kali hidungnya kemasukan kacang tanah karena bermain di tumpukan kacang. Tangannya dua kali kena setrika dan dua kali patah tulang dan satu kali terkena tumpahan air panas.
Setamat SD Tri melanjutkan sekolahnya di SMP Negeri 1 Purbalingga pada masa inilah jiwa kepemimpinannya mulai muncul. Selain itu Tri juga menyukai olahraga bulutangkis dan senam. Ia pernah menjadi wakil Purbalingga dalam pertandingan bulutangkis “ Moenadi Cup “ walaupun akhirnya kalah. Sejak kecil Tri mulai terbiasa bekerja keras.
Setamat SMP Tri melanjutkan sekolahnya ke SMA Negeri 1 Purbalingga. Ketika menginjak kelas dua, saat penjurusan Tri masuk jurusan IPA. Tetapi ia merasa tidak cocok di jurusan IPA, ia ingin pindah jurusan IPS. Keinginanya itu ditentang ayahnya, namun walau ditentang ia tetap pindah jurusan karena yakin IPA bukan dunianya.
Setelah lulus SMA Tri diterima di Fakultas Ekonomi Unsoed, Purwokerto; Fakultas Hukum UGM ; Fakultas Sospol Undip. Tri memilih Fakultas Sospol Undip, sedangkan ayahnya memilih di Fakultas Ekonomi Unsoed. Meski ditentang ayahnya Tri tetap nekat masuk di Fakultas Sospol Undip. Merasa banyak waktu luang Tri memutuskan mendaftar kuliah di Fakultas Hukum dan lmu Kemasyarakatan Unissula tanpa sepengetahuan ayahnya, walau akhirnya ayahnya tau. Ia juga menyelesaikan pendidikan S-2 di Universitas Satyagama, Jakarta tahun 1998. Dan di Fakultas Hukaum Unissula di tahun 2006.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Undip Tri bekerja di Departemen Pertanian Pusat pada tahun 1981. Karena diterima langsung menjadi CPNS dan bekerja di Jakarta ia meninggalkan kuliahnya di Unissula. Satu tahun bekerja di Departemen Pertanian Tri pindah ke Departemen Dalam Negeri.
Karier dan Jabatan sebagai Bupati Purbalingga
22 Maret 2000 Tri dilantik sebagai bupati periode 2000 – 2005. Tri adalah sosok pemimpin yang mendengar dan menyerap aspirasi rakyat. Tri melakukan upaya untuk meningkatkan kesejaheraan rakyat dengan pengetasan kemiskinan. Ia melakukan pembagian beras jatah PNS yang berasal dari petani Purbalingga. Sehingga beras petani tidak dibeli lintah darat.
Ia juga memperhaikan komoditas pertanian lainya. Berkat kebijakan- kebijakanya ia memperoleh Penghargaan Pengembangan Ketahanan Pangan Tahun 2003 untuk Kelembagaan Kabupaten oleh Kepala Badan Bimbingan Masal Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal pendidikan ia mengutamakan wajib belajar sembilan tahun. Dalam hal kesehatan ia menciptakan program JPKM ( Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ). Di bidang perekonomian ia membangun dan merenovasi sarana – sarana pemasaran.
Selain itu dia juga berjasa berkat tindakannya merenovasi dan menata alun – alun Purbalingga sehingga menjadi ramai dikunjungi warga. Ia membangun perpustakaan umum dan museum “ Prof. Dr. R. Soegarda Poerbawakatja “ di dekat alun – alun. Serta merenovasi Masjid Agung Darussalam sehingga bergaya Jawa dan masjid Nabawi.
Ia menjadi ketua APKASI ( Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) wilayah Jawa Tengah pada tahun 2006 . Ia juga ditunjuk sebagai board exsecutif Partnership Goverment Reform in Indonesia pada tahun 2006 juga. Saat ini Tri Budi Sasongko menjabat Sekrertaris Badan, di Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), setelah sebelumnya sebagai Asdep Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat. (http://nadhifaulia1.blogspot.com/hfa)