Sundul Gan: The Story of Kaskus (2016). Yak, itu adalah judul film tentang sejarah berdirinya Kaskus. Kaskus merupakan salah satu forum komunitas terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1999 silam. Film ini sangat ditunggu-tunggu bagaimana kaskus terbentuk dari awalnya hingga memiliki lebih dari enam juta kaskuser (sebutan untuk user di kaskus) hingga saat ini. Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata, dua nama itu mungkin sudah gak asing buat para kaskuser yang sudah penasaran dengan ‘gimana sih kaskus terbentuk’ dsb. Nah, film ini tentang mereka berdua dalam membangun kaskus.
Film Sundul Gan The Story of Kaskus ini merupakan film biopik yang dibuat oleh 700 Pictures tentang duo local heroes Andrew Darwis dan sahabatnya Ken Dean Lawadinata dalam perjuangan membangun situs kaskus yang merupakan situs komunitas no satu di Indonesia. Di film ini, Andrew Darwis diperankan oleh Albert Halim dan sahabatnya Kean diperankan oleh Dion Wiyoko.
Asalmula KasKus yaitu berawal dari tugas kuliah yang dibuat dengan software gratisan, Kaskus sendiri merupakan singkatan dari kasak kusuk. Film Sundul Gan ini bergenre drama komedi yang lebih menyorot bagaimana perjuangan dua sahabat yang mempunyai kepribadian bertolak belakang dalam membangun komunitas kaskus hingga menjadi startup sukses saat ini. Bagaimana yang berawal dari persahabatan hingga menjadi modal dasar dalam membangun bisnis yang sukses hingga saat ini.
Review film kaskus sundul gan, Film Sundul Gan diawali dengan perkenalan karakter Andrew dan Ken, dua anak muda asal Jakarta yang hijrah ke Seattle, Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan. Keduanya bertemu di sebuah pesta, dan betapa terkejutnya Ken saat tahu bahwa Andrew bukan hanya masih sanak keluarganya, tetapi juga pembuat situs forum diskusi Kaskus—singkatan dari kasak-kusuk, yang ternyata tengah naik daun di antara pengguna internet di Indonesia.
Keduanya menjadi akrab selama tinggal di Seattle, sampai pada tahun 2008, Ken mempunyai ide untuk mengembangkan Kaskus—yang selama ini dikelola di Seattle—jadi lebih besar lagi di Indonesia. Namun, itu artinya Andrew yang tadinya berniat menetap di Amerika Serikat harus kembali ke Jakarta. Dengan beberapa hal yang harus dikorbankan, Ken dan Andrew mulai mencoba kembangkan Kaskus dari sebuah kantor kecil, dengan Andrew mengurus perihal teknis, dan Ken mencari investor.
Tahapan ini rupanya menguji persahabatan mereka. Andrew kerap merasa ditinggal sendirian dalam mengurusi Kaskus, apalagi saat mereka ditantang oleh pemberlakuan Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sementara Ken juga harus seimbangkan antara impiannya membesarkan Kaskus dan rencana pernikahannya dengan Tika (Pamela Bowie). Modal awal untuk memindahkan pengelolaan Kaskus ke Jakarta pun sebenarnya diambil dari biaya pernikahan Ken, yang berarti kelangsungan pernikahan itu sangat bergantung pada sukses atau tidaknya Kaskus.
Bagaimana ? Seru kan ? Nah coba deh tongkrongin di bioskop kesayangan kalian 🙂 Share yuk pengalaman nontonnya disini.