Tarakan — Bertujuan agar generasi muda lebih memahami akar budaya Tidung serta pentingnya pelestarian nilai-nilai tradisi daerah, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bersama SD Negeri 012 Tarakan menggelar kegiatan Semarak Budaya 2025 Sabtu, 22/11/25) di Aula Pertemuan SDN 012 Tarakan. Kegiatan yang diikuti sekitar 200 peserta tersebut bertujuan memperkenalkan serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, khususnya budaya Suku Tidung yang merupakan suku asli Kalimantan Utara. Dengan tema “Menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal Suku Tidung sebagai bagian dari jati diri bangsa.
Dalam sambutannya, Herman, S.Pi, Anggota DPRD Kalimantan Utara dari partai kebangkitan Bangsa, menekankan pentingnya mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda. Menurutnya, Tarakan sebagai kota dengan keberagaman latar belakang masyarakat memerlukan upaya pelestarian budaya daerah agar identitas lokal tetap kuat.
“Kegiatan ini bukan sekadar belajar budaya, tetapi juga upaya memperkuat jati diri sebagai warga Tarakan. Semoga workshop ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Tidung,” ujarnya.
Workshop menghadirkan narasumber dari pegiat budaya, yakni Intan Kesuma, S.I.P dari UPTD Dinas Pariwisata Kota Tarakan, serta Lisa Wati, S.Pd dari UPTD Dinas Pendidikan Kota Tarakan. Materi yang disampaikan meliputi sejarah dan asal-usul Suku Tidung, Dinasti Tengara, pakaian adat, permainan tradisional, makanan khas, seni budaya, serta pengenalan dasar bahasa Tidung.
Para peserta tampak antusias mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Narasumber juga mengajak peserta untuk terus menggunakan bahasa dan budaya Tidung dalam kehidupan sehari-hari maupun pembelajaran di sekolah.
Kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi siswa, pendidik, dan masyarakat. Selain menambah wawasan mengenai tradisi lokal, Semarak Budaya 2025 diharapkan mampu menumbuhkan semangat kebersamaan dalam menjaga warisan leluhur.
