6.605 Kepala Keluarga Siap Terima Penyaluran Raskin

0
844
Ilustasi (soloraya.net)
6.605 Kepala Keluarga Siap Terima Penyaluran Raskin
Ilustasi (soloraya.net)
Ilustasi (soloraya.net)

MBNews, Tarakan – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan memastikan  Penyaluran beras miskin (raskin) untuk Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) pada tahun 2015 ini tidak mengalami perubahan dari tahun 2014 lalu. Hal itu ditegaskan Kepala Bagian Perekonomian Seketariat Pemerintah Kota Tarakan Dr.Ir.M.Darwis,M.P, Kepada MBNews.com, Rabu (21/1/2015).

Dikatakan, penyaluran raskin pada tahun ini masih mengacu data RTS-PM Tahun 2014 lalu sebanyak 6.605 Kepala Keluarga (KK), dengan alokasi jatah pemberian raskin untuk RTS-PM sebanyak 15 Kilogram (Kg) untuk satu tahun, dengan kebutuhan raskin sebanyak 1.188.900 Kg/pertahun.

 “Tidak ada penambahan raskin tahun ini, data yang kita (pemkot,red) gunakan dalam penyaluran raskin masih mengacu pada data tahun 2014 lalu.” Jelas Darwis.

Ketika ditanya kenapa tidak ada penambahan RTS-PM pada tahun 2015 ? dengan lugas Darwis membeberkan, tidak bertambahnya penerima raskin tersebut menandakan penduduk miskin di kota penghasil minyak ini belum bertambah atau tidak ada peningkatan.

“Tidak ada penambahan raskin, hal ini dikarenakan tidak ada penambahan penduduk miskin. Bahkan kita upayakan bagai mana kedepannya penerima raskin ini berturun, jika penerima raskin berkurang makan pendunduduk miskin berarti berkurang .” Ungkapnya.

Darwis mengakui program raskin ini merupakan program pemerintah pusat, sehingga tidak ada alokasi anggaran khusus untuk pengadaan raskin tersebut, anggaran yang dikeluarkan hanya sebatas untuk pengemasan beras dari karung, serta biaya honorarium petugas penyaluran raskin, dengan anggaran yang disiapkan berkisar sebesar Rp.100 juta.

Agar penyaluran raskin lebih tepat sasaran Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bakal mengubah bantuan beras miskin (raskin) menjadi uang nontunai atau e-money. Namun, penyaluran raskin masih akan dilakukan selama tiga bulan pertama tahun ini. Meski diubah, pemerintah tak akan mengurangi bobot dari program perlindungan sosial. Adapun Tahun ini pemerintahan presiden Jokowidodo menganggarkan Rp 18,8 triliun untuk penyaluran raskin, dan stok raskin di gudang Bulog mencapai 1,6 juta ton.

Untuk diketahui, Raskin merupakan subsidi pangan dalam bentuk beras yang diperuntukkan bagi rumahtangga berpenghasilan rendah sebagai upayadari pemerintah untuk meningkatkan ketahananpangan dan memberikan perlindungan sosial padarumah tangga sasaran. Keberhasilan Program Raskin diukur berdasarkantingkat pencapaian indikator 6T, yaitu: tepat sasaran,tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas,dan tepat administrasi.Program ini bertujuan untuk mengurangi bebanpengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melaluipemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalambentuk beras dan mencegah penurunan konsumsienergi dan protein.Selain itu raskin bertujuan untukmeningkatkan/membuka akses pangan keluargamelalui penjualan beras kepada keluarga penerimamanfaat dengan jumlah yang telah ditentukan.(run)