JALAN PANJANG PERJUANGAN KAUM BURUH

0
990
JALAN PANJANG PERJUANGAN KAUM BURUH

JALAN PANJANG PERJUANGAN KAUM BURUH

ASLAN

Ketua Badan Pekerja Lembaga Pendidikan Progresif

Jangan Kau penjarakan ucapanmu, jika Kau menghamba pada ketakutan, kita akan memperpanjang Perbudakan” -Wiji Thukul-

Tanggal 1 Mei merupakan peringatan hari buruh yang selalu dirayakan setiap tahunnya dengan aksi dan isu Upah murah, ketidakpastian kerja (lewat sistem kontrak dan outsourcing serta PHK), dan ketiadaan jaminan sosial kerja merupakan masalah yang tiap harinya bersentuhan dengan buruh Indonesia. Masalah ini berhubungan erat dengan masalah-masalah lain yang ada pada rakyat mayoritas. Seluruh rakyat berhadapan dengan kebutuhan hidup yang tinggi, ketiadaan lapangan pekerjaan, mahalnya biaya kesehatan dan pendidikan, dll, yang semakin menyebabkan buruh maupun rakyat mayoritas sulit untuk hidup sejahtera, apalagi untuk mengembangkan aspek-aspek kemanusiaannya (belajar, berkesenian,bersosial) sebagai manusia.

Hari Buruh merupakan Suatu pengakuan sejarah terhadap kaum buruh di seluruh dunia. Mereka layak untuk diperhatikan baik kesehatan, kesejahteraan dan kehidupan mereka yang lain. Kaum buruh merupakan ujung tombak dari pembangunan sebuah Negara, apalagi bagi negara berkembang seperti Indonesia. Buruh disini bukan mereka yang bekerja pada perusahaan-perusahaan. Buruh tani, buruh nelayan, maupun buruh-buruh yang bekerja pada sektor-sektor informal maupun formal. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja diluar negeri juga termasuk buruh. Jika negara ini hanya mementingkan kaum borjuis dan kapitalis saja. Maka dapat dipastikan negara ini akan tetap terpuruk pada level bawah suatu bangsa.

Dalam ilmu ekonomi : Buruh masuk dalam sumber daya atau faktor ekonomi bersama-sama dengan Modal atau uang, teknologi, SDA dan lingkungan, tanpa buruh (manusia) maka ekonomi tidak akan bisa berjalan. Manusia punya peran sentral, akan tetapi apresiasi terhadap buruh sangat rendah. Kurangnya Kenapa? karena Lemahnya UU perburuhan, keberpihakan pemerintah terhadap buruh, lemahnya orang buruh dan dominannya pemilik modal, sistem politik dll. Indonesia adalah salahsatu dari sedikit Negara di dunia yang tidak punya Partai Buruh. Di Negara-negara maju seperti Eropa, Amerika, Amerika Latin, Australia, Rusia Dll, Partai Buruh sangat berpengaruh, di AS sendiri, meski partai buruh tidak ada, tapi serikat buruh punya pengaruh luar biasa besar terhadap partai republik atau demokrat. Lemahnya pengaruh serikat buruh dan tidak berkembangnya partai buruh di Indonesia tidak lepas dari kebijakan represif Suharto di masa Orba, karena serikat buruh tidak di ijinkan oleh Soeharto untuk berkembang

Dalam era reformasi “keterbukaan dalam politik” yang sekarang sedang mereka alami, sebenarnya merupakan momentum yang tepat bagi posisi tawar atau lebih jauh representasi aspirasi politis kaum buruh. Kaum buruh memiliki ruang yang luas untuk bisa mengorganisasikan diri dalam blok aspirasi atau kepentingan di posisi kekuasaan atau pengambilan keputusan. Dengan berpartisipasi di parlemen atau bahkan di pemerintahan, misalnya. Namun sayangnya, ada beberapa kendala subjektif yang menghambat menguatnya partisipasi politik kaum buruh, yakni: pertama, lemahnya rekonsolidasi organisasi persatuan kaum buruh dari lingkup lokal, regional, maupun nasional. Di mana hampir sembilan tahun reformasi bergulir kaum buruh di Indonesia, tidak juga mampu membangun organisasi buruh persatuan ataupun partai buruh yang menjadikan sebagai partai penguasa. Kedua, masih lemahnya solidaritas mekanisme, organisasi, dan kelas kaum buruh di Indonesia. Antar komunitas atau kelompok buruh selama ini memiliki “ego-eksistensial” yang sulit didorong menjadi energi solidaritas kolektif untuk memperjuangkan posisi sosial kaum buruh.

Sehingga kemudian demonstrasi menjadi satu-satunya jalan bagi kaum buruh untuk memperjuangkan hak-haknya, karena tidak ada jalan lain. Di Indonesia, posisi politik kaum buruh masih sangat lemah. Karena, kesadaran politiknya tidak terakomodir dalam satu wadah, mereka bersatu lebih karena kesadaran ekonomi yang mereka rasakan. Jalan untuk kaum buruh hari ini adalah bagaimana mempersiapkan Partai Buruh Independen. Bukan seperti partai politik yang tidak jelas afiliasi politiknya dan hanya jadi tunggangan politik, akan tetapi berusaha untuk meraih kursi dalam pemilu dan terus meningkat pada pemilu-pemilu berikutnya. Lalu, tibalah saatnya: Partai Buruh as ruling party in Indonesia. Sanggupkan tokoh-tokoh buruh Indonesia melakukannya? Wallahuala..kita lihat saja nanti. Selamat Hari Buruh. Sekian.

“Sebelum malam mengucap selamat malam
Sebelum kubur mengucapkan selamat datang
Aku mengucap kepada hidup yang jelata”..
M E R D E K A ! !