MBNews, Tarakan – Sejak awal 1 Januari 2015 pemandangan antrian pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai terlihat kembali, antian tersebut bukan hanya terlihat pada kendaraan roda empat namun kendaraan roda dua tak kalah panjang untuk mendapatkan BBM jenis Premium.
Ketika dikonfirmasi MBNews.com terkait kembalinya antrian panjang pengisian BBM di SPBU, Sales Representatif (SR) Depo Pertamina Tarakan Benny S.M Hutagaol mengatakan, pihak pertamina tidak mengurangi kuota BBM baik jenis premium maupun solar untuk 2 SPBU di Tarakan.
“Distribusi BBM untuk SPBU Mulawarman maupun gunung lingkas masih tetap normal dan tidak ada pengurangan, kalau dilihat ini peningkatan jumlah pembelian BBM bersubisidi.” Ujar Benny, Senin (5/1/2015)
Benny mebeberkan, jika SPBU biasanya mendapat kuota Premium sebanyak 35 hingga 40 Ton perharinya, namun semenjak terjadi antrian panjang pihak pertamina terhitung hari ini telah menambah kuota Premium hingga 60 Ton, bahkan penambahan kuota ini diberikan hingga 3 hari kedepan.
“Semenjak terjadinya antrian, kita telah menambah kuota Premium hingga 60 Ton, dan jika sampai 3 hari kedepan masih tetap terjadi antri panjang pasca ditambah kuota Premim untuk sementara waktu, maka penyakit lama kambuh.” Jelasnya.
Ketika disinggung penyakit lama seperti apa yang dimaksud oleh Pertamina ? Benny menjelaskan, penyalit lama tersebut adalah kembali bermunculan pengetab atau orang yang membeli Premium bersubsidi secara berulang-ulang kemudian dijual kembali dalam bentuk bensin botolan (bentol).
Sementara dari pantauan MBNews, antrian panjang kendaraan roda dua dan empat tidak hanya terjadi pada BBM jenis Premium, namun terjadi juga di BBM jenis Pertamax, bahkan untuk mendapatkan Premium bersumbisi, konsumen harus rela mengantri hingga 2 jam. (run)
