MBNews, Tarakan – Masih menjamurnya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi asal Tawau Malaysia di Pulau Sebatik Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi perhatian pertamina, betapa tidak Indonesia Negeri yang kaya dan melimpah ruah kekayaan minyaknya belum mampu memenuhi kebutuhan BBM bersubsi bagi warga di daerah perbatasan seperti halnya antara sebatik dan Tawau Malaysia.
Kepada Media cetak dan elektronik Direktur pemasaran dan Niaga PT.Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan, setelah sempat melihat dan mengunjungi Nunukan maupun sebatik secara langsung, ironis masih ada warga Indonesia di perbatasan ketergantungan dengan BBM asal Negei Jiran tersebut.
“Kita akan coba untuk mengangkat agen BBM Non Publik Service Obligation (PSO) atau non subsidi di daerah sebatik, yang insyaallah harga BBM tersebut bisa dibawah Rp.10.000,” Jelas Hanung Budya, Sabtu (22/11/2014)
Lebih jelas Hanung menuturkan, pada dasarnya masyarakat sebatik tidak menjadi persoalan apakah yang dijual nantinya BBM jenis premium atau pertamax, hal ini dikarenakan kebutuhan BBM disebatik lebih digunakan untuk mesin perahu/speed.
“Saya sudah meminta kepada Pertamina Kalimantan terkait Agen BBM Non PSO ini, dengan adanya agen tersebut diharapkan mampu meminimalisir keberadaan BBM asal Malaysia tersebut digunakan oleh warga sebatik,” Ucapnya
Hanung Budya berupaya agar awal Desember sudah mampu menghadirkan premium non subsidi namun harga subsidi di perbatasan sebatik dan tawau Malaysia, hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian Pertamina terhadap warga di Perbatasan yang sangat membutuhkan BBM. (run)
