MBNews, Tarakan – Persoalan banjir yang kerap terjadi di beberapa ruas jalan pasca hujan mengguyur Kota Tarakan, merupakan sebuah pekerjaan rumah Pemerintah Kota (Pemkot). Pasalnya selain meningkatnya debit air curah hujan, drainase atau saluran air di Kota Tarakan juga sangat berpengaruh menciptakan banjir usai hujan turun.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan Nanang Buchori, Senin (8/09/2014) mengatakan, debit air hujan dari tahun ke tahun ada peningkatan, namun jumlahnya tidak terlalu besar, khususnya pada bulan november peningkatan debit air hujan bisa terlihat karena pada bulan tersebut merupakan puncak musim hujan.
“Ada peningkatan kadar air hujan, namun tidak terlalu besar Cuma 10 mililiter pertahunnya.” Ucap Nanang Buchori
Nanang menambahkan, berbicara persoalan banjir yang terjadi saat hujan mengguyur Tarakan dan pengaruh dari meningkatnya debit air hujan harus diakui, namun hal tersebut bisa tidak terjadi asal diimbangi dengan drainase salauran air yang baik.
“Jika ada banjir di salah satu daerah atau jalan pada saat atau usai hujan, maka selain melihat kondisi curah hujan, perlu juga melihat persoalan drainase yang ada di Tarakan.” Jelasnya.
Ketika ditanya adakah hubungannya dengan pasang air laut menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya banjir selain hujan?, Nanang memastikan imbas dari pasang air laut cuma dirasakan oleh warga yang ada di daerah pesisir.
“Air laut pasang, warga pesisir yang merasakannya.” Tegas Nanang Buchori. (RUN/HFA)