Demi Anak, Lakoni Pekerjaan Sebagai PSK

0
3139
Bersama Anggota Satpol PP, Shely Diusia Yang Masih Belia Sudah Menjadi PSK Sei. Bengawan (run)
Bersama Anggota Satpol PP, Shely Diusia Yang Masih Belia Sudah Menjadi PSK Sei. Bengawan (run)
Bersama Anggota Satpol PP, Shely Diusia Yang Masih Belia Sudah Menjadi PSK Sei. Bengawan (run)

MBNews, Tarakan – Perempuan manapun tidak ingin masuk kedalam dunia hitam menjadi Pekerja Sex Komersil (PSK), namun jika keadaan memaksa apa boleh buat, apa lagi hal tersebut demi membiayai sibuah hati. Itulah uangkapan Shely Fitriani, pada saat tim Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Kelurahan Juata Permai, melakukan Razia KTP di Komplek prostitusi sungai begawan, Sabtu (29/11/2014).

Persoalan yang menarik adalah, pada saat Shely melakoni hidup sebagai seorang PSK usianya baru 17 Tahun, namun jangan salah walaupun usia 17 Tahun, Shely mengaku sudah menikah dan memiliki anak. Namun perjalanan rumah tangganya tidak langgeng, karena sang suami meninggalkan dirinya pada saat mengandung.

“Saya baru datang di sungai begawan 2 Minggu lalu, sebelum saya disini, dulu dikomplek bayur Samarinda, saya begini karena ditinggal suami mas, anak saya ada di Samarinda sama Neneknya.” Ungkap shely.

Shely yang sejak kecil tinggal di Samarinda menuturkan, keinginan terjun kedunia PSK tidak ada paksaan dari orang lain, semua dilakukannya secara sukarela demi sang anak. Bahkan sampai di Tarakan juga keinginan dirinya lewat seorang teman.

“Tidak ada yang memaksa saya terjun ke dunia ini mas (PSK), ini memang kemauan saya sendiri.” Tuturnya.

Wajah Shely yang nampak terlihat masih seperti remaja ini, melanjutkan ceritanya, berbeda dengan lokalisasi bayur Samarinda dirinya hanya dibayar Rp.100.000 untuk melayani 1 tamu, sedangkan di lokalisasi sungai bengawan tarif lebih mahal yakni Rp.200.000 pertamu.

“Saya lebih betah disini (Sungai begawan) sekali melayani tamu bayarannya Rp.200.000.” Tuntas Shely dengan senyum sumringah. (fir)