Ditipu oknum perawat, 5 Juta raib

0
901
Dihadapan petugas Reskrim Polres Tarakan korban Samad (berbaju abu-abu) memberikan keterangan (hfa)
Dihadapan petugas Reskrim Polres Tarakan korban Samad (berbaju abu-abu) memberikan keterangan (hfa)

Merahbirunews.com, Tarakan – Abdul Samad warga Jalan Wijaya Kesuma RT 21 Perumnas Kelurahan Karang Anyar ini tertipu orang yang mengaku sebagai dokter dan memintanya melakukan transfer uang dengan membeli alat yang katanya akan digunakan untuk pengobatan.

Ditemui pewarta usai melaporkan kasus penipuan di Polres Tarakan, Abdul Samad mengaku saat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan ada oknum perawat yang mendatanginya dan menanyakan anaknya yang benama Sahar dan sedang dirawat di ruang Dahlia. selanjutnya oknum perawat ini menanyakan nomor handphonenya.

“Kata perawat ini ada pak Janta minta no handphone dan mau bicara. Jadi, saya kasih nomornya 1 jam kemudian ada orang menghubungi saya mengaku dokter Janta dan menanyakan kabar anak saya, Memang orang yang menelpon ini sangat paham dengan kondisi anak saya, padahal itu kan record medical pasien tidak semua orang tahu,” katanya.

Setelah lama berkomunikasi, Samad kemudian diminta mengirimkan uang untuk membeli alat dan bisa mengatasi infeksi, yang akan dipasang ke anaknya. Jika segera ditransfer, maka alat akan terpasang sore itu juga sekira jam 18.00 dan kata pelaku, alat tersebut tidak ada di RSUD Tarakan dan adanya di Rumah Sakit Pertamedika, jadi harus dibeli dulu untuk dibawa ke RSUD Tarakan.

“Orang yang telepon itu minta Rp 7 juta tetapi uang yang saya punya di Bank hanya Rp 5 juta, akhirnya dia (pelaku. Red) mau dibayar Rp 5 juta saja. Lalu saya transfer dulu cepat-cepat dan uangnya bisa langsung dipakai beli alat, jadi tidak bolak balik, Uang ditransfer ke BRI atas nama perempuan,” Ucap Samad.

Setelah menginfokan kepada pelaku bahwa uang sudah ditransfer, Samad kemudian menghubungi lagi karena alat tidak kunjung datang dan dipasang ke anaknya di RSUD Tarakan. Tetapi, nomor telepon yang digunakan pelaku sudah tidak aktif lagi. Karena tidak ada kabar Samad menanyakan langsung kepada Dokter ahli bedah yakni Dr. Janta yang menangani anaknya, tetapi malah Dr. Janta kaget karena merasa tidak pernah menghubungi korban.

Atas saran Dr. Janta, akhirnya dirinya melaporkan kejadian yang menimpanya ke kantor polisi. “Kata dokter, laporkan polisi karena sudah merusak nama baiknya. Saya laporkan ini juga supaya tidak ada korban lain. Padahal anak saya ini masih umur 16 tahun dan sekolah di STM, tetapi sudah tidak sekolah karena sakit, sekarang saya malah ditipu,” katanya. (hfa)