Jelang puasa, masyarakat diminta waspada beredarnya uang palsu

0
835
Ilustrasi (hfa)
Ilustrasi (hfa)
Ilustrasi (hfa)

MBNews, Tarakan – Puasa dan lebaran sudah dekat untuk itu masyarakat Kota Tarakan diminta untuk lebih waspada dengan peredaran uang palsu yang dilakukan oleh pelaku kriminal yang biasanya marak terjadi. Kapolres Tarakan AKBP Sarif Rahman didampingi Kasat Reserse Kriminal AKP Muhammad Irfan, Rabu (3/6/2015) mengatakan, ada beberapa modus operandi yang dilakukan pelaku peredaran upal diantaranya dengan menukarkan uang palsu dengan pecahan besar ke uang asli dengan pecahan kecil. Ada juga yang mengunakan modus menitipkan uang palsu untuk di transfer ke rekening bank pelaku.

“Biasanya ada pemilik uang palsu berusaha menitipkan transfer ke rekening lain, saat korban sudah mentransfer uang lalu pelaku memberikan uang palsu tersebut. Bahkan beberapa kasus pelakunya adalah orang tua dan dibantu oleh korban yang merasa iba karena orang tua itu tidak dapat melakukan transfer via ATM,” Ujar AKP Irfan kepada merahbirunews.com di ruang kerjanya.

Kasus orang tua tersebut biasanya terjadi di kota besar namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di Tarakan. Untuk itu masyarakat diharapkan waspada bila menemukan orang mencurigaka seperti itu di ATM dengan berusaha memohon untuk mentransferkan sejumlah uang.

“Walaupun belum ada korban dan belum ada laporan kepolisian terkait peredaran uang palsu, kepolisian di Tarakan tetap akan lakukan penyelidikan dan pemantauan, jika ada temuan tentu ada proses hukum yang dilakukan kepada pelaku,” Ucap AKP Irfan

Kepolisian juga sudah memiliki tim yang bergerak apabila ada temuan uang palsu beredar, dan masyarakat dapat melapor kepada polisi jika ada indikasi kasus tersebut, jangan sampai masyarakat lambat melapor sehingga pelaku dapat lari setelah melakukan aksinya karena sudah banyak menukarkan uang yang palsu ke uang yang asli.

“Pengungkapannya juga harus dilakukan dengan penyelidikan yang lebih mendalam, biasanya kasus ini tidak hanya dilakukan oleh 1 orang pelaku dan ada beberapa pelaku yang terlibat dan membentuk sebuah tim dengan memiliki tugas masing-masing baik yang mencetak maupun yang mengedarkan,” tambahnya

Yang terpenting masyarakat dapat menilai keaslian suatu uang baik yang asli maupun palsu. Pemerintah melalui jasa perbankan juga sudah sering melakukan sosialisasi terkait uang palsu melalui media cetak maupun elektronik. Intinya kasus ini membutuhkan peran serta masyarakat dan trennya terjadi pada saat Ramadhan dan puasa (hfa)