merahbirunews.com – Jakarta – Saat ini, Indonesia sudah ada memproduksi beragam roti dari perusahaan ternama. Namun, beberapa orang tetap memperlihatkan setia untuk menikmati cita rasa roti legendaris, Tan Ek Tjoan lalu Lauw. Sebab, dua roti legendaris ini memiliki konsistensi pada memproduksinya sampai pada waktu ini. Lantas, bagaimana dengan syarat mula perusahaan roti Tan Ek Tjoan juga Lauw?
Tan Ek Tjoan
Perusahaan roti serta kue Tan Ek Tjoan berdiri pada 1921 yang dimaksud dirintis oleh individu Tionghoa bernama Tan Ek Tjoan. Ia meninjau prospek bidang usaha dari berjualan roti bangsa Belanda yang tersebut marak diadakan di area Bogor. Dari kesempatan tersebut, ia memiliki ide untuk menimbulkan orang Belanda lalu warga pribumi membaur.
Tan mengetahui bahwa orang Belanda gemar makan roti. Selain itu, ia juga mengawasi kesenjangan sosial antara orang Belanda dengan hidup berkecukupan kemudian warga pribumi yang mana melarat. Ia ingin merangkul warga pribumi dengan roti. Akhirnya, ia membuka usaha roti sama-sama sang istri yang dimaksud pandai menyebabkan bakeri di tempat kediamannya. Ia juga mengundang warga pribumi menjajakan roti ke orang-orang Belanda. Dengan roti, sentimen antar etnis menjadi berkurang serta dapat berinteraksi melalui penjual yang berkeliling.
Berdasarkan Koran Tempo, ide Tan menjadi salah satu konsep asimilasi sosial penduduk DKI Ibukota Indonesia pada waktu itu lalu dilihat pula oleh wilayah lain yang tersebut dihuni warga pribumi kemudian ras lain. Atas bidang usaha tersebut, toko roti Tan menjadi semakin terkenal lalu kerap disebut sebagai pembawa damai Belanda serta pribumi di dalam wilayah Cikini.
Setelah laku pada pasaran, Tan membuka cabang di area Cikini Raya wilayah Tamansari yang tersebut sejumlah didatangi oleh orang Belanda pada 1955. Dari sini, usaha roti Tan Ek Tjoan semakin besar. Pada masa kejayaan, usaha roti ini menjadi langganan kantor kenegaraan Indonesia. Bahkan, terdapat 300 gerobak yang digunakan berkeliling dalam Jabodetabek. Lalu, pasca Tan meninggal dunia, usaha roti ini menjadi industri turun temurun. Meskipun sudah ada tidaklah dibuat oleh tangan awal, tetapi perusahaan ini masih bertahan serta miliki cita rasa yang dimaksud konsisten.
Lauw
Setelah Tan Ek Tjoan, Lauw Bakery menjadi salah satu roti legendaris. Perusahaan roti ini pertama kali didirikan oleh Encun Suryadi pada 1972. Perusahaan ini pertama kali hadir di tempat Jalan Raya Srikaya 10, Boplo, Ibukota Pusat yang sekarang sudah ada menjadi kantor pusat. Awalnya, pembuatan roti kemudian tempat perdagangan berada pada satu tempat. Namun, seiring perkembangan waktu, Lauw Bakery miliki pabrik lalu toko tersebar di tempat Jabodetabek.
Mengacu binus.ac.id, Lauw Bakery selama memproduksi roti terus-menerus berpegang pada filosofi perusahaan, yaitu menyajikan roti untuk warga dengan masih mempertahankan resep nostalgia lalu nilai-nilai yang mana ada. Selain itu, perusahaan ini juga mempunyai misi untuk menjadi merek roti tradisional Indonesia yang tersebut dikenal rakyat di serta luar negeri. Misi lainnya dari perusahaan ini adalah menjadi merek roti yang mana merakyat sehingga dapat dinikmati semua kalangan. Organisasi roti ini memproduksi berbagai varian roti, seperti roti tawar, roti manis, roti daging, abon, dan juga roti tradisional.
Sampai sekarang, Lauw Bakery tetap saja mempertahankan ciri khas, yaitu cita rasa lalu aroma klasik tradisional roti Belanda. Adapun, barang andalan dari perusahaan roti ini adalah roti buaya. Organisasi ini mendapat banjir pesanan pembuatan roti buaya ketika ada perayaan tertentu, seperti pernikahan.
RACHEL FARAHDIBA R | YOLANDA RYAN | ARMINDA GANGSAR PARIKESIT