Pariwisata Indonesia Tergilas

0
973
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

MBNews – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyarankan pemerintah menggenjot potensi pariwisata di Tanah Air sebagai sumber penerimaan negara. Sektor ini memiliki peluang besar menggairahkan perekonomian Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani mengatakan, sektor pariwisata Indonesia sudah jauh tertinggal dengan negara Asia lainnya.

“Pariwisata harus ditingkat karena ini pertumbuhannya signifikan, saat ini hanya baru mencapai 9 juta, kita masih jauh tertinggal dengan Thailand, Singapura dan Malaysia di atas 21 juta,” ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5).

Dia meyakini, sektor ini sebagai salah satu sektor yang paling mudah ditingkatkan. Apalagi tidak ada ancaman defisit karena tidak memiliki unsur impor. Jika dibandingkan dengan industri atau sektor lainnya yang selama ini selalu dibayangi defisit perdagangan karena ketergantungan impor.

“Jadi sebetulnya genjot karena tidak ada unsur impornya, kalau dbandingkan industri lainnya komponen impor 3 persen. kita mempunyai gambaran pariwisata mana yang harus ditingkatkan, kita harus berpikiran positif,” jelas dia.

Sebelumnya, pemerintah mengejar target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019. Saat ini angka kunjungan wisatawan asing ke Indonesia ada di kisaran 9 juta.

“Target Presiden Jokowi sederhana, yang penting naik dua kali lipat pada lima tahun ke depan,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya..

Dia menuturkan, angka 9 juta wisman hanya sepertiga dari Malaysia, Singapura dan Thailand yang masing-masing sanggup menjaring kunjungan wisatawan asing 27,4 juta, 15,1 juta dan 24,8 juta.

Untuk mengejar target tersebut, Arif mengaku membutuhkan dana besar. Setidaknya butuh Rp 84 triliun jika ingin meraup keuntungan Rp 240 triliun dari sektor pariwisata di 2019. Kebutuhan dana itu untuk pengelolaan pariwisata dari Sabang sampai Merauke. (merdeka.com)