MBNews, Tarakan – Sejak Satuan Polisi Pamong Parja Tarakan giat melakukan penertiban para pengetap di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pedagang bensin botolan (bentol) tiba-tiba menghilang dari peredaran. Menurut Pantauan MBNews, Senin (22/9/2014) biasanya terlihat pedagang bentol di beberapa titik Kota Tarakan nyaris tidak berjualan.
Dengan tidak berjualannya bentol, ada beberapa keuntungan yang didapat oleh pengguna kendaraan khususnya roda 2, yakni minimnya antrian pengisian bensin di SPBU, namun disatu sisi bagi kendaraan roda 2 yang sudah terbiasa mengisi kendaraanya dengan bensin botolan merasa dirugikan.
Salah satunya warga yang dirugikan yakni bernama Wati yang kehabisan bensin ditengah jalan tepat di sekitar Jalan Yos Sudarso Tarakan karena tidak sempat ke SPBU.
“Tiba-tiba habis bensin ditengah jalan, sudah kebiasaan saya isi yang botolan karena menghindari antrian panjang, tapi entah kenapa kok pedagang bentolnya jadi berkurang tidak semeriah dulu.” Ujarnya dengan nada kesal
Dengan terpaksa perempuan paruh baya tersebut mendorong motornya dan mencari pedagang bensin botolan. Namun karena tidak kunjung ketemu, akhirnya Wati menghubungi keluarga terdekat untuk mencarikan bensin botolan.
“Saya berharap kedepannya masyarakat tidak dipermainakan seperti ini, kalau mau ditertibkan, ditertibkan sekalian jangan setengah-setengah, efeknya dipikir dong pada saat peneriban bentol, pedagangnya pada menghilang, tapi jika tidak ada peneriban banyak yang berdagang bentol,warga yang terbiasa membeli bentol jadi kasian.” Tuntasnya.
Sebelumnya Satpol PP Tarakan telah memantau pergerakan para pengetap di SPBU beberapa hari yang lalu. bahkan Satpol PP telah mengamankan 2 mobil pick up yang digunakannya menimbun bensin jenis premium.
“Kita akan pantau terus keberadaan pengetap itu, saya yang pimpin anak buah secara langsung dilapangan (spbu,red).” Ujar Kasatpol PP Tarakan Dison, SH dengan rasa optimis mampu menekan penjual bentol. (HFA/RUN)
