Pelayanan ke masyarakat belum maksimal, Komisi 2 “Semprot” PDAM Tarakan

0
756
Warga yang mengunakan air bersih PDAM (run)
Jajaran Komisi 2 DPRD dan PDAM Tarakan saat memulai rapat (hfa)
Jajaran Komisi 2 DPRD dan PDAM Tarakan saat rapat di kantor DPRD (hfa)

MBNews, Tarakan – Komisi 2 DPRD meminta agar pelayanan air bersih kepada masyarakat oleh PDAM Tarakan diharapkan lebih maksimal dan merespon cepat keluhan yang disampaikan langsung oleh masyarakat.

“Kita inginkan ketika terjadi kerusakan secepatnya lah direspon dengan baik, sehingga mengurangi losing (kehilangan,red) air yang ada, jika selalu losing kerugian justru akan dihadapi,” Kata Salah satu anggota Komisi 2 DPRD Tarakan Jamalludin saat Anggota Komisi 2 melakukan kunjungannya ke PDAM Tarakan Selasa (3/3/2015).

Jamal mencontohkan pada tahun 2008 ketika melakukan kunjungan ke Banjarmasin, apabila terjadi kerusakan pipa PDAM langsung direspon dengan cepat. Mengenai perbaikannya akan dilihat dulu di lapangan, yang penting masyarakat tahu sudah ada petugas yang respon akan lakukan perbaikan.

“Kalau kita melihat sekarang, kerusakan yang sudah diketahui seminggu kemudian atau lebih dilakukan perbaikan, dan hal ini dapat merugikan karena banyaknya air yang hilang,” Ujar Jamaluddin kepada merahbirunews.com

Selain itu banyaknya masyarakat yang baru memiliki rumah sulit untuk melakukan penyambungan juga dikritisi, menurutnya PDAM harusnya juga memprioritaskan mereka, karena mereka dapat menambah pendapatan dari PDAM dengan membeli air. “Kalau masyarakat tersebut ingin memasang, hendaknya cepat juga direspon, karena mereka juga membayar,” Cetus politisi Partai Amanat Nasional tersebut

Sementara itu Direktur PDAM Tarakan Agus Adnan menjelaskan, beberapa keluhan dan masukan tentang kekurangan pelayanan kepada masyarakat sudah ditemukan solusinya oleh PDAM Tarakan dan segera dieksekusi di lapangan.

“Kita sudah akan mulai melakukan kembali pelayanan prima tahun 2015 dan sudah menggandeng akademisi terhadap masalah kehilangan atau losing air yang ada,” Ujar Agus Adnan

Berkaitan dengan kehilangan air dan membuat PDAM merugi, sudah ada pemilahan kategorinya. Untuk beberapa kasus air yang terbuang justru menguntungkan masyarakat misalnya dengan adanya pembersihan pipa, atau kompensasi pemberian air gratis untuk daerah yang sering mati air.

“Selain itu sumber kehilangan air yang besar karena watermeter air yang tidak berfungsi dengan baik di setiap pelanggan, bahkan kita temukan beberapa kasus pencurian air, ini yang menjadi konsen kita kedepannya,” Ungkap Agus dihadapan peserta rapat.

Jika tahun 2015 ini masih banyak kekurangan yang dihadapi oleh PDAM, maka kita siap dievaluasi lagi, karena menurutnya semua ini untuk kebaikan masyarakat. (hfa)