Peluang kerja tersedia, penduduk pria di Tarakan lebih banyak dibanding wanita

0
1737

Simbol-Wanita-dan-Pria-di-Depan-ToiletMBNews, Tarakan – Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2014, Penduduk di Tarakan saat ini mencapai 231.741 jiwa dengan pertumbuhan 14,37 % dari tahun 2013. Sementara rasio penduduk Tarakan berdasarkan jenis kelamin adalah 112,66 % dimana jumlah penduduk laki-laki 11,27 kali dibandingkan dengan perempuan.

Menurut Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Hamsyah S.E mengatakan, pertumbuhan lapangan pekerjaan dan peluang usaha yang tinggi mengakibatkan banyak pendatang laki-laki memadati Kota Tarakan dan kota di Provinsi Kaltara lainnya. Selain itu karena Kota Tarakan adalah Kota Transit beberapa pekerja di wilayah Kaltara lebih memilih menentap di Tarakan lalu melakukan pencatatan KTP Tarakan.

“Karena pendatang dari luar pulau Kalimantan harus menuju Tarakan terlebih dahulu baik itu mengunakan Pesawat Terbang atau Kapal Laut, dan mereka biasanya mereka menetap disini lalu selanjutnya melakukan pendataan administrasi, sebelum ke daerah lainnya di Kaltara, walaupun kebanyakan mereka justru bekerja di Kota Tarakan,” Kata Hamsyah, Kamis (9/4/2015)

Lalu dengan banyaknya pendatang tersebut pemerintah tidak bisa melarangnya, karena yang datang tersebut adalah warga negara Indonesia yang sah. Tinggal bagaimana warga tersebut hendaknya tertib Kamtibmas hingga administrasi saat berada di Tarakan. “Salah satunya yang perlu digaris bawahi untuk pendatang yang bekerja di Tarakan wajib tertib administrasi dengan membawa surat pengantar di tempat tinggal sebelumnya” Kata Hamsyah

Walaupun begitu dampak negatif pertambahan penduduk berdasarkan meningkatnya peluang kerja akan bisa saja menimbulkan efek negatif salah satunya distribusi sumber daya manusia maupun alam yang tidak merata karena pendatang yang lebih dominan. pendatang membuat meningkatnya jumlah konsumen masyarakat dan hal ini wajib diimbangi dengan peningkatan produsen sehingga menyeimbangkan polulasi kependudukan yang ada. (hfa)