PMI Tarakan Siagakan 300 Kantong Darah Untuk Ramadan

0
1134
Salah Satu Staf Unit Donor Darah PMI Tarakan Tengah Melihatkan Ketersediaan Stock Kantong Darah (nur)
Salah Satu Staf Unit Donor Darah PMI Tarakan Tengah Melihatkan Ketersediaan Stock Kantong Darah (nur)
Salah Satu Staf Unit Donor Darah PMI Tarakan Tengah Melihatkan Ketersediaan Stock Kantong Darah (nur)

MBNews, Tarakan – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tarakan memastikan, selama bulan Ramadan persediaan stock kantong darah dalam keadaan aman dan mencukupi, hal tersebut ditegaskan Kepala Unit Donor Darah PMI Tarakan, dr. Edy Samudro kepada merahbirunews.com, Selasa (9/6/2015).

Edy mengatakan, sebelum datangnya momen bulan puasa, pihak Unit Donor Darah PMI Tarakan sudah gencar melaksanakan kegiatan donor, sehingga stock kantong darah diyakinkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang memerlukannhya pada bulan ramadan nanti.

“Dipastikan persediaan stok darah yang ada dalam keadaan aman, karena menjelang ramdhan PMI cabang Tarakan giat melaksanakan donor darah,” jelas Edy.

Adapun stock darah saat ini yang ada di PMI Tarakan sebanyak 215 kantong, terdiri atas golongan darah A sebanyak 62 kantong, kemudian golongan darah B sebanyak 49 kantong, golongan darah O sebanyak 77 kantong, dan golongan darah AB sebanyak 27 kantong.

“Meskipun sudah mencapai target 215 kantong darah yang terkumpul, kami akan terus melakukan kegiatan donor darah di sejumlah instansi, dan di beberapa tempat umum, yang puncaknya pada tanggal 14 juni nanti terakhir kegiatan donor darah dilakukan, karena kami berharap menjelang ramadhan ini bisa terkumpul sebanyak 300 kantong darah,”Ungkap Edy

Menurut Edy, dari sekian golongan darah, yang sangat sedikit adalah golongan darah AB. Sedikitnya ketersediaan kantong darah golongan AB bukan disebabkan sulit mencari pendonor yang memiliki golongan darah tersebut. Walaupun golongan darah AB sangat sedikit jumlahlah, hal itu berbanding lurus dengan pasien atau masyarakat yang membutuhkan darah golongan AB.

“Pasien yang membutuhkan darah golongan AB juga sedikit sehingga masyarakat yang mendonorkan darahnya juga tidak banyak, artinya ini berbanding lurus antara pendonir dengan orang yang memerlukan darah golongan tersebut,” pungkasnya. (ctr/nur)