Vihara Lama Tidak Memadai, Jemaat Budha Thian Lai Membangun Vihara Baru

0
1255
Asisten 4 Sekkot Drh Wipraptono Subagio (tengah) dan Ketua Yayasan Winaryo(kanan) saat peletakan batu pertama(HFA)
Vihara Lama Tidak Memadai, Jemaat Budha Thian Lai Membangun Vihara Baru
Asisten 4 Sekkot Drh Wipraptono Subagio (tengah) dan Ketua Yayasan Winaryo(kanan) saat peletakan batu pertama(HFA)
Asisten 4 Sekkot Drh Wipraptono Subagio (tengah) dan Ketua Yayasan Winaryo(kanan) saat peletakan batu pertama vihara (HFA)

MBnews, Tarakan – Karena kondisi vihara lama tidak mampu menampung jemaat, umat Budha sekte Thian Lai membangun vihara baru di Jalan Teratai Kelurahan Karanganyar Tarakan.

Proses pembangunan vihara dimulai dengan upacara keagamaan peletakan batu pertama yang dihadiri Walikota Tarakan yang diwakili Asisten 4 Administrasi Drh Wipraptono Subagio, Ketua DPRD Tarakan Hj Siti Laila, tokoh agama dan tokoh masyarakat, Kamis (19/6/2014).

Ketua Yayasan pembangunan vihara Thian Lai Winaryo mengatakan, hingga saat ini jemaat Thian Lai mencapai 250 orang di Tarakan dan sudah bermasyarakat dengan baik sejak lama. Pembangunan vihara memakan anggaran hingga 3 milyar rupiah diambil dari dana umat, sumbangan sukarela dari masyarakat lain hingga bantuan pemerintah kota melalui bagian sosial.

“Kami sudah lama merencanakan pembangunan vihara baru setelah 3 tahun menempati vihara lama, terima kasih kepada pemerintah dan DPRD Tarakan yang sudah membantu proses pembangunan vihara” kata Winaryo

Pria keturunan tiong hoa tersebut menambahkan gedung Vihara memiliki 2 lantai dan diperkirakan selesai dalam waktu 1 tahun sehingga vihara yang lama di kawasan pasar gusher Tarakan akan ditinggalkan. Wnaryo menambahkan jemaat Thian Lai selalu beribadah setiap bulannya dan sudah memiliki penceramah yang selalu memberikan siraman rohani.

“Kami ada pendeta sekte Thian Lai yang berasal dari Taiwan dan sudah berkeliling dunia untuk menyampaikan kebaikan kepada jemaat Budha Thian Lai dan kali ini datang khusus untuk memimpin acara ritual peletakan batu pertama di Tarakan.” Pungkas Winaryo (HFA)