Antisipasi Main Mata, Buruh Kawal Pelaksanaan Survey KHL

0
1116
Ketua DPC SP Kahutindo Tarakan Johnny (baju merah) pada saat berjuang memperjuangkan hak pekerja mendapatkan upah layak (run
Johnly Baju Merah Saat Melakukan Aksi Menuntut Kenaikan UMK di Dinsosnaker Beberapa Waktu Lalu (run)
Johnly Baju Merah Saat Melakukan Aksi Menuntut Kenaikan UMK di Dinsosnaker Beberapa Waktu Lalu (run), KHL

MBNews, Tarakan – Serikat Pekerja Kayu Hutan (SP Kahut) memastikan akan mengawal pelaksanaan survey kebutuhan hidup layak (KHL), Selasa (4/11/2014) yang dilakukan oleh tim survey, Hal tersebut ditegaskan Ketua DPC SP Kahutindo Tarakan Johnly, kepada MBNews via telpon, Minggu (2/11/2014)

Johnly mengatakan, adapun tim survey terdiri atas 1 orang setiap perwakilan, baik itu dari serikat pekerja yang dalam hal ini diwakilkan oleh SP.Kahut, Pemerintah, Pengusaha, Badan Pusat Statistik (BPS), serta Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan.

“Survey hanya dilakukan 1 hari yakni pada hari selasa, dan ini kita kawal agar hasil survey benar-benar objektif.” Jelas Johnly.

Johnly mengakui, sebenarnya dirinya dan kaum buruh lainnya kecewa terhadap survey tambahan (dadakan,red), bukan persoalan karena survey dilakukan hanya 1 hari. Rasa kecewa para buruh lebih kepada tidak berjalannya mekanisme survey yang seharusnya dilakukan sejak awal tahun mulai januari hingga bulan terakhir.

“Kita sebenarnya keberatan dengan survey, bukan masalah 1 hari atau 2 hari. Harusnya survey dilakukan berkesinambungan setiap bulannya , sehingga dinovember tinggal pembahasan KHL untuk Upah Minimun Kota (UMK).” Tegas Aktivis perburuhan ini.

Bahkan survey yang dilakukan nantinya hanya meninjau 3 aspek yakni sewa kamar (kost,red) yang dibayar setiap bulan, transportasi, serta beras, Sangat disayangkan Johnly. Dirinya menilai seharusnya survey dilakukan tidak sebatas 3 item tersebut, melainkan 58 poin kebutuhan hidup, untuk menentukan KHL. (fir)