MBNews, Tarakan – Kebijakan pemerintah pusat yang menurunkan harga BBM tidak disambut baik oleh kalangan supir angkot yang ada di Tarakan karena turunnya harga BBM tidak diiringi dengan turunnya harga suku cadang kendaraan yang justru naik pasca kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
Seperti yang diungkapkan salah satu supir Angkot Yohanes, Kondisi ini dianggap tidak membawa pengaruh apapun karena biaya yang mereka keluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup tetap sama sebelum turunnya harga BBM bersubsidi.
“BBM bisa turun mas, tapi harga-harga tidak turun, jadi saya menolak jika adanya wacana penurunan tarif angkot.” Kata Yohanes minggu (18/1/2015)
Selain itu juga pihak Organda juga hingga saat ini belum melakukan evaluasi atas tarif angkot menyusul turunnya harga BBM. Jikapun ada tentu seluruh sopir angkot yang ada di Tarakan akan dilibatkan sehingga adanya kesepahaman mengenai harga.
Yohanes berharap Pemerintah dapat segera turun tangan untuk menekan harga suku cadang pasca turunnya harga BBM bersubsidi. Menurutnya, harga barang kebutuhan suku cadang turun, maka bisa dimungkinkan tarif juga turun karena hal tersebut merupakan faktor penting dalam menentukan beban hidup supir angkot juga. (hfa)