Cetak Wira Usaha, 30 Remaja Putus Sekolah Ikut Pelatihan Pengolahan Ikan Bandeng

0
1083
Peserta Serius Memperhatikan Arahan Instruktur Teknik Mencabut Duri Bandeng (run)
Peserta Serius Memperhatikan Arahan Instruktur Teknik Mencabut Duri Bandeng (run)
Peserta Serius Memperhatikan Arahan Instruktur Teknik Mencabut Duri Bandeng (run)

MBNews, Tarakan – Sebanyak 30 orang remaja putus sekolah usia 17 hingga 25 tahun mengikuti pelatihan pengolahan ikan bandeng, dalam pengolahan ikan bandeng tersebut peserta diajarkan mencabut duri (tulang) ikan bandeng, membuat nuget dan ampalang dengan bahan baku ikan bandeng, serta melatih kemampuan diri melalui dinamika kelompok.

Pelatihan yang diadakan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindakop dan UMKM) Tarakan, Rabu (29/04/2015). Remaja putus sekolah ini diajak untuk menjadi pelaku wira usaha baru, tanpa harus bingung mencari lahan pekerjaan dengan keterbatasan kemampuan serta ijazah yang dimilikinya.

Hapsah (17) salah seorang peserta yang mengikuti pelatihan mengatakan, pelatihan pengolahan bandeng cabut duri sangat bermanfaat bagi dirinya, apalagi Ijazah yang dimilikinya hanya sebatas Sekolah Dasar (SD). Tentu dengan bermodalkan Ijazah tersebut serta minimnya kemampuan sangat sulit mendapatkan pekerjaan yang layak saat ini.

“Sangat dengan adanya pelatihan ikan bandeng yang diberikan secara gratis ini, dengan ilmu yang didapat saya coba untuk memprakteknya dirumah nanti, mudah-mudahan ini berguna bagi saya dalam mencari rejeki nantinya,” ungkap Hapsah, kepada merahbirunews.com

Hapsah mengakui walaupun sangat sulit mencabut duri (tulang) Ikan bandeng, namun ia serius mengikuti latihan ini dengan mendengarkan arahan instrukstur, sebab dirinya yakin dengan bermodal ilmu mencabut duri bandeng nantinya ia bisa kembangkan dan membuka usaha jualan ikan bandeng tanpa duri.

“Orang tua saya bekerja sehari hari mencari rumput laut, Ilmu cabut duri bandeng ini bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha,” jelasnya.

Dilain sisi, Kepala Bidang Koperasi Disperindakop dan UMKM Tarakan Retno Sulistia Rini menambahkan, dipilihanya pelatihan pengolahan bandeng cabut duri merupakan Program kementrian koperasi yang meminta agar kabupaten dan kota  menumbuhkan wira usaha baru, sekaligus usulan dari musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang) agar adanya kegiatan pelatihan yang ditujukan untuk masyarakat.

Lanjutnya, jika melihat dari data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tarakan, potensi produksi ikan bandeng cukup tinggi. Dalam perbulannya produksi ikan bandeng mencapai 400 hingga 600 ton, sehingga dengan potensi yang cukup besar tersebut, sangat berpeluang jika ikan bandeng dijadikan sektor usaha.

“Potensi produksi ikan bandeng di Tarakan sangat besar, dan ini merupakan peluang usaha disektor perikanan, dan pelatihan ini sudah sejalan dengan program kementrian serta usulan dimusrembang.” Ungkap Rento Sulistia Rini. (nur)