KWS Bantah Aniyaya Anaknya

0
797
ilustrasi (tempo)
KWS Bantah Aniyaya Anaknya
ilustrasi (tempo)
ilustrasi (tempo)

Merahbirunews.com, Tarakan – KWS ibu dari YU membantah melakukan penganiayaann terhadap anak kandungnya sendiri. Namun KWS mengakui sempat menampar YU lantaran berada dirumah di kos lelaki disebelah rumahnya dan mengira ananya tersebut sedang berpacaran.

“Waktu itu saya jalan jam 19.30 malam, antar suami rapat, waktu saya pulang yang paling kecil tidur tetapi yang satu ada dihalaman rumah kos sebelah. Saya panggil dia, ternyata ada di kos lelaki disebelah rumah, alasannya mau lihat WC sebelah,” jelas KWS kepada merahbirunews.com

Sempat ditanya beberapa kali alasannya ke kos lelaki, adiknya yang masih berumur sekitar 7 tahun menyebutkan YU lagi naksir anak kos sebelah. “Naik darah saya, saya tampar lalu saya masuk sambil marah-marah, sempat ditenangkan sama adik angkat saya, lalu saya biarkan dia,” katanya.

Keesokan harinya KWS menanyakan lagi tujuan YU ke kos sebelah kepada adik YU yang berumur 7 tahun tersebut. “YU ni sering ke kamar anak kos disebelah itu, namanya Arip, pegangan tangan sampai pelukan. Kepala saya langsung sakit dengarnya, jadi saya pukul dia pakai kabel setrika sampai saya cubit, saya kalap dengar dia buat hal yang tidak senonoh,” beber KWS.

KWS langsung memanggil tetangga disebelahnya, Suharni dan meminta agar ikut menasehati YU karena khawatir dituding tetangga tidak bisa mengurus anak perempuan dengan baik.

“Saya takut dia hamil, nah dia tinggal sama bapak tiri, nanti bapak tirinya lagi yang dibilang orang kasih hamil dia. Makanya, saya harus jaga kedua belah pihak karena bapak tirinya memang baik sama dia nanti orang salah paham lagi,” Ucap KWS.

Awalnya, YU sempat sekolah di SD waktu dan dari laporan gurunya ke KWS mengatakan kalau YU sering senewen jika sedang marah, bahkan pernah tendang teman sekelasnya sampai pingsan. “Waktu ditempat ngaji juga pernah dia pukul temannya. Terus pernah juga waktu dia tinggal dengan Oma-nya di Jakarta kemarin banyak salahnya,” lanjutnya

Sebelum YU pergi dari rumah, YU sempat meninggalkan surat dan KWS memberikan kepada polisi. “Dalam suratnya itu dia tulis, maafkan saya ma, harus pergi karena tidak mau buat mama tersiksa karena perbuatan saya. Mama, Bapak, tolong maafkan Kakak ya, by,” ujar YU dalam suratnya, dibacakan KWS.

“Jadi, saya bingung kok dia tersiksa karena saya aniaya. Padahal, saya pukulnya karena saya emosi jangan sampai anak ini nanti hamil dibilang ibu tidak menjaga anak dan menjaga kehormatan anak. Wajar saja saya khilaf, Saya memang kalau marah pembawaannya teriak, tetapi bukan berarti saya menyulutkan rokok, saya tidak pernah menyulutkan rokok,” tegasnya. (hfa)