MBNews, Tarakan – Persoalan tumpukan sampah yang masih ditemui didaerah pesisir, perkampungan warga serta daerah padat penduduk menjadi perhatian serius Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Tarakan.
Kepala DKPP Tarakan Hamid Amren, Minggu (3/8 /2014) Mengatakan, berbicara sampah tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab DKPP, namun semua pihak memiliki andil untuk menjaga kebersihan dilingkungan masing-masing, terutama merubah perilaku masyarakat disuatu daerah.
“Sesuai dengan arahan Pak Walikota Tarakan, konsep yang akan diterapkan adalah membuka depo sampah di 20 kelurahan, sehingga nantinya sampah warga disuatu kelurahan akan dikumpulkan didepo selanjutnya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).” Kata Hamid Amren.
Untuk memuluskan program depo sampah di 20 kelurahan, Kepala DKPP melayangkan surat kepada lurah agar bisa menyiapkan lahan yang ukurannya tidak terlalu besar, namun cukup untuk pembangunan depo serta keluar masuknya armada truck sampah untuk mengangkut sampah yang terkumpul di depo.
“Tidak dibutuhkan lahan yang luas untuk depo, yang terpenting adalah jalan masuk bagi truck sampah agar sampai kedepo.” Jelasnya.
Hamid membeberkan, program depo sampah ditiap kelurahan belajar dari kota solo dan malang yang telebih dahulu menerapkannya, sehingga inti program ini adalah mewujudkan Tarakan menjadi kota Zero Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ditengah kota.
Terkait pembebasan lahan yang dikhususnya untuk pembangunan depo sampah ditiap kelurahan, Hamid memastikan nantinya menjadi tanggung jawab pemerintah kota, sehingga pihak kelurahan hanya diminta untuk mencarikan lahan yang layak bagi pembangunan depo sampah.
“Saat ini baru 2 kelurahan yang telah memiliki depo sampah, yakni kelurahan kampung 6 dan kampung satu, dan kita berharap kelurahan lainnya bisa menyusul.“ Ungkap Hamid Amren. (RUN/HFA)