MBNews, Tarakan – Mesin power plan PLN dengan daya 6 Mega Watt (MW) yang terletak di Binalatung akan segera siap melakukan Komisioning. Namun tentunya hal tersebut baru bisa dilakukan apabila gas MKI berhasil masuk ke mesin milik PLN tersebut.
Dalam melakukan komisioning, PLN mendatangkan tenaga ahli atau tekhnisi dari Belanda. Kabar terakhir yang di dapat bahwa hari ini Selasa (14/10/2014) teknisi dari Belanda sudah tiba di Tarakan untuk bersiap-siap melakukan komisioning.
“Sudah ada tekhnisi dari Belanda yang akan melakukan komisioning mesin PLN di Binalatung dan hari ini sudah sampai.” Kata Muyoto Sekretaris perusahaan PLN Tarakan.
Dikatakan Muyoto dalam melakukan komisioning gas dari mesin gas plan milik MKI yang ada di sumur bayan satu sudah harus masuk ke mesin power plan PLN di Binalatung. Jika belum masuk, terpaksa proses komisioning tidak bisa dilakukan.
“karena janji MKI kemarin tanggal 13 kan sudah gas in, jadi hari ini tekhnisinya datang. Kalau masih belum gas in juga yah terpaksa proses komisioning ditunda dulu.” Jelasnya.
Sementara itu Operation Supertenden PT.Manhattan Kalimantan Investment Supandri Pan membenarkan bahwa hingga saat ini gas masih belum bisa dialirkan.
Dikatakan Supandri, meski gas telah berhasil disalurkan dari sumur ke gas plan tidak serta merta gas tersebut langsung bisa disalurkan ke mesin milik PLN. Hal ini dikarenakan masih perlu adanya tahapan-tahapan penyesuaian atau komisioning yang harus dilakukan di gas plan agar semuanya bisa berjalan dengan aman.
“Untuk besaran gas yang masuk ke gas plan tidak bisa kita hitung detil per kubiknya,karena ini sifatnya penyesuaian.tapi kalau normalnya 3 sampai 4 hari paling lama gas itu sudah bisa dialirkan ke mesin milik PLN” Terangnya.
Lebih lanjut Supandri menjelaskan di dalam proses komisioning di gas plan itu tidak bisa dilakukan secara terburu-buru dikarenakan alasan keamanan yang paling diutamakan sehingga untuk melakukannya harus dilakukan secara hati-hati. Selain itu Gas yang dikelola MKI ini merupakan aset pertama MKI yang juga merupakan aset kota Tarakan yang dikelola MKI yang harus dijaga bersama. (NY/HFA)