Museum Sejarah Rumah Bundar Kota Tarakan, Minim Miliki Koleksi Benda Sejarah Perang Dunia Kedua.

0
3365
Halaman museum rumah bundar yang sering dijadikan tempat berfoto (HFA)
Halaman museum rumah bundar yang sering dijadikan tempat berfoto (HFA)
Halaman museum rumah bundar yang sering dijadikan tempat berfoto (RUN)

MBNews, Tarakan – Ironis jika melihat koleksi benda bersejarah bekas peninggalan perang dunia kedua yang tersimpan dimuseum rumah bundar kota Tarakan, Letak museum yang berdekatan dengan seketariat DPRD Tarakan ini tidak begitu banyak menyimpan sejarah perang dunia ke 2 dan mayoritas benda bersejarah tersebut hanya berupa samurai, baling baling pesawat tempur, sepatu tentara penjajah, dan lebih banyak didominasi foto keadaan saat perang dunia kedua terjadi di Tarakan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tarakan Syachril, Kamis (7/08/2014) mengatakan, peninggalan yang banyak berbicara terkait sejarah perang dunia ke 2 di museum rumah bundar adalah foto peristiwa yang menceritakan pada zaman tersebut, dan harus diakui untuk benda bersejarah lainnya masih minim koleksi yang dimiliki museum rumah bundar.

“Koleksi yang bisa kita lihat didalam museum rumah bundar, foto, samurai dan beberapa peninggalan lainnya seperti mobil kotak.” Ungkap Syachril

Syachril mengakui, benda-benda bersejarah saat ini dipastikan masih banyak berada di tangan masyarakat, Keinginan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tarakan untuk melengkapi khazanah benda bersejarah sudah ada, namun kendala yang terjadi adalah minimnya anggaran yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

“Kita himbaulah agar masyarakat yang memiliki benda peninggalan perang dunia kedua untuk bisa menyerahkannya kepada pihak museum, namun dipastikan ada take and give yang diinginkan masyarakat bersangkutan, dan ini tentunnya menyangkut ketersediaan anggaran yang dimiliki.” Paparnya.

Walaupun minim koleksi benda bersejarah, tidak membuat patah arang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tarakan untuk terus melakukan pembenahan museum, pembenahan yang dilakukan untuk menarik para wisatawan yang berkunjung ke museum rumah bundar. (RUN/HFA)