Penyemaian Bibit Mangrove Pasar Boom Panjang Butuh Perhatian

0
1039
Zaini Tengah Menunjuk Kawasan Penyemaian Bibit Bakau di Kawasan Mangrove Pasar Boom Panjang (RUN)
Zaini Tengah Menunjuk Kawasan Penyemaian Bibit Bakau di Kawasan Mangrove Pasar Boom Panjang (RUN)
Zaini Tengah Menunjuk Kawasan Penyemaian Bibit Bakau di Kawasan Mangrove Pasar Boom Panjang (RUN)
Zaini Tengah Menunjuk Kawasan Penyemaian Bibit Bakau di Kawasan Mangrove Pasar Boom Panjang (RUN)

MBNews, Tarakan – Keberadaan hutan bakau atau mangrove sangat penting bagi pulau tarakan, pasalnya keberadaan mangrove sendiri berfungsi sebagai benteng Tarakan dari air laut khusnya dari gelombang, abrasi pantai, hingga angin kencang, namun disisi lain hutan mangrove yang tersisa disepanjang bibir pantai pulau Tarakan hanya berkisar 1300 hektar.

Dengan kondisi sisa hutan mangrove yang tidak sebanding dengan luas pulau Tarakan yang mencapai 657,33 Km, maka diperlukan wadah penyemaian bibit bakau. Walaupun saat ini sudah ada tempat penyemaian bibit bakau yang tepat berada di ujung pasar boom panjang, namun sayangnya kawasan seluas 25 hektar tersebut minim mendapat perhatian dari pemerintah kota Tarakan.

Kordinator hutan kota Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi (Dishutamben) Tarakan Zaini,S.Hut.,M.P., kepada MBNews menjelaskan, penyemaian bibit bakau di kawasan seluas 25 hektar masih menggunakan sistem alam.

“Belum ada dianggarkan untuk penyemaian bakau, oleh karenanya perlu dianggarkan sehingga nantinya dikawasan ini bisa dibangun gudang serta merekrut tenaga kerja untuk menjaga bibit mangrove yang ditanam.” Kata Zaini, Selasa (23/09/2014)

Zaini membeberkan, saat ini ada ribuan pokok bibit bakau yang sudah tumbuh besar dengan 13 macam jenis bakau, oleh karenanya jika bibit tersebut terus dikembangkan tentunya dimasa yang akan datang mampu menambah kawasan hutan mangrove di sepanjang bibir pantai Tarakan.

Kawasan penyemaian bibit bakau yang berada tepat dibelakang pasar boom panjang sendiri, selain wadah penyemaian juga berfusngsi sebagai resapan air hingga oksigen bagi Tarakan, bahkan kedepannya bisa menjadi wahana wisata serta sarana olahraga.

“bukan hanya sebagai tempat penyemaian bibit bakau, namun juga berfungsi sebagai wahana wisata mangrove dan olahraga nantinya.” Jelasnya (RUN)