Tarakan Aman Dari Kebakaran Hutan, Namun Kondisi Debit Air Baku Mulai Berkurang

0
1185
Zaini Tengah Menunjuk Kawasan Penyemaian Bibit Bakau di Kawasan Mangrove Pasar Boom Panjang (RUN)
Zaini Tengah Menunjuk salah satu Kawasan hutan di Tarakan (RUN)

MBNews, Tarakan – Tanah yang dimiliki oleh pulau Tarakan kaya akan batu bara, namun batu bara yang ada didalam tanah tersebut diyakinkan tidak akan menjadi pemicu kebakaran hutan selama musim kemarau berlangsung, hal itu diungkapkan Koordinator Hutan Kota Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi (Dishutamben) Tarakan Zaini,S.Hut.M.P ,Kamis (9/10/2014).

Selaku koordinator hutan kota, Zaini memastikan kewaspadaan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran lahan seperti didaerah Berau, Tanjung Selor, dan daerah lainnya yang ada di Kalimantan, juga dilakukan oleh tim dari Dishutamben.

“Kita sering melakukan patroli kedalam hutan lindung maupun hutan kota, dan saat ini kondisinya masih dalam keadaan aman, walaupun tanah yang ada didalam kawasan hutan lindung mengandung unsur batu bara.” Jelas Zaini

Batubara yang ada didalam tanah baru bisa membakar lahan yang ada didalam kawan hutan lindung, jika masyarakat yang tinggal berbatasan dengan kawasan hutan lindung melakukan pembakaran lahan untuk berkebun.

“Jika ada pemicunya baru batu bara yang ada didalam hutan lindung bereaksi.” Ungkapnya.

Namun saat ini yang perlu dikhawatirkan menurut Zaini bukan persoalan batu bara dan kebakaran lahan, selama hujan tidak menguyur Tarakan ditambah dengan cuaca panas dan kabut asap, kondisi ketersediaan air baku dihulu sungai kawasan hutan lindung saat ini kondisinya memprihatinkan. Betapa tidak, debit air baku untuk menyokong pengolaan air bersih PDAM secara perlahan mulai berkurang.

“Jika hujan tidak turun dihulu sungai, alamat terjadi kekeringan dan ini berdampak kepada suplai air bersih ke tengah masyarakat.” Tuntas Zaini. (RUN/HFA)