MBNews, Tarakan – Puluhan Mahasiswa yang tergabung di Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Provinsi Kaltara (KPM-Kaltara) melakukan aksi pernyataan sikap menolak penentuan hari jadi Kaltara yang jatuh tanggal 22 April dan mengkritisi kebijakan PJ Gubernur Kaltara Irianto yang dituding boros anggaran negara untuk melakukan pecitraan dan publikasi yang berlebihan.
Aksi tersebut dilaksanakan di Simpang 4 GTM Tarakan, Rabu (23/4/2015) sore hari. Dengan membawa keranda mayat, mahasiswa KPM Kaltara mengibaratkan adanya kematian kejujuran dan hati nurani terhadap fakta yang sebenarnya tentang terbentuknya provinsi Kaltara dan peran dari beberapa pencetusnya
Menurut Koordinator Aksi dari KPM-Kaltara Yudi mengatakan, seharusnya Hari Jadi Kaltara didasari dengan disahkannya undang-undang nomor 20 tahun 2012 tentang pembentukan provinsi Kaltara yakni 25 Oktober 2012.
“Banyak tokoh yang memiliki peran besar terutama kalangan pemuda dan mahasiswa dalam hal tercetusnya provinsi Kaltara dan hal tersebut, Nama-nama tersebut seharusnya pantas dicatat dalam sejarah dan generasi mendatang dapat mengetahui siapa yang memperjuangkan nasib Kaltara,” Ungkap Yudi kepada merahbirunews.com
Sementara mengenai PJ Gubernur Kaltara Irianto Lambrie yang banyak menghabiskan anggaran untuk publikasi sangat disayangkan. Faktanya untuk pembuatan publikasi tersebut hanya untuk membuat dirinya dikenal dengan memanfaatkan jabatanya sewaktu menjadi PJ Gubernur. Karena saat ini irianto berencana maju sebagai bakal calon gubernur.
Yudi menambahkan, ada banyak kejanggalan terhadap hal tersebut sehingga masyarakat jangan mudah terpengaruh dengan pecitraan dan anggaran dari Negara tersebut yang sudah banyak dikeluarkan. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya baliho Pemerintah Provinsi di setiap kabupaten dan kota di Kaltara yang lebih mengedepankan perkenalan Irianto sebagai Pj Gubernur daripada menunjukan program-program positif dari Kaltara.
“Kami ingin mengajak masyarakat untuk jeli, hal ini tidak dapat dibiarkan dan harusnya fakta-fakta sejarah sebenarnya harus diungkap,” Ujarnya (hfa)