MBNews, Tarakan – Upaya pengembalian PLN Tarakan ke pusat saat ini tengah masuk dalam proses pengkajian dan Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Daerah kota Tarakan Dr. Khairul.
Menurutnya, saat ini ada dua pendapat yang berkembang yakni Satu pihak menginginkan PLN Tarakan seperti sekarang ini dan ada pula yang menginginkan dikembalikan ke pusat.
“Itu nantinya yang akan didiskusikan lagi setelah ada hasil kajian bagaimana tahapan dan sebagainya. Karena khawatirnya, setiap keputusan yang kita ambil pasti ada resiko, jangan sampai dibelakang hari pemerintah ini disalahkan lagi karena penyediaan listrik tidak maksimal,” kata Khairul, (26/9/2014).
Maka dari itu dalam pengambilan keputusan pemerintah kota tak ingin gegabah. Apapun hasil kajiannya, maka itu nantinya yang akan disampaikan kepada DPRD seperti hasil kajian PTLB yang sudah dilakukan oleh dua instansi yakni BPKP dan Unhas.
“Kajian pengembalian PLN ke pusat ini tetap dilakukan oleh Unhas. Karena itu yang menurut kita tim yang lengkap mulai dari ahli energi dan lainnya. Kita juga butuh cepat,” ungkapnya.
Menurutnya, kajian ini bisa saja dilakukan oleh unirversitas lain di Indonesia seperti ITB akan tetapi harus menunggu waktu lagi. Pasalnya, belum dilakukan komunikasi. Kajian pengembalian PLN ke pusat juga dilakukan oleh Universitas Borneo. Apapun yang menjadi putusan dari pemerintah semua ada dasarnya. Amanat legislatif ke pemerintah kota, pada point ke tiga, pengembalian PLN ke pusat, pemerintah tetap harus melakukan kajian.
“Ini sudah ada pengikatan kontrak dan senin depan sudah mulai melakukan kajian. Prosesnya apa-apa yang dipenuhi termasuk keinginan masyarakat apakah sebagian besar menginginkan kepusat atau seperti sekarang,” ulasnya.
Terpisah, Direktur Utama PT. PLN Kota Tarakan Sandika Alfianto menuturkan, jika hasil kajian nantinya memutuskan pengembalian ke pusat maka pihanya siap saja.
“Apapun hasilnya kita siap, apakah di kembalikan ke pusat atau tetap seperti ini,”ujarnya.(NY/HFA)
